PIKIRAN RAKYAT – Sosok Mahfud MD yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) tak lepas dari berbagai kritik dan hujatan. Bahkan hujatan tak hanya datang dari masyarakat namun juga sesama pejabat atau tokoh penting lainnya.

Perbedaan pandangan yang sering dikemukakan oleh Mahfud MD sering membuatnya jadi sasaran empuk kritikan dan hinaan. Namun hal itu tak digubris sedikit pun oleh pria kelahiran Sampang, Madura itu.

Dia tetap saja melakukan kerjanya hingga sering disebut melakukan pencitraan. Berbagai tindakan Mahfud MD kerap dinarasikan buruk oleh rival-rivalnya, serta masyarakat.

Ketika dituding melakukan pencitraan selama menjabat, Mahfud MD justru sangat cuek. Dia bahkan memberi jawaban yang sangat menohok kepada pihak yang menudingnya selalu melakukan pencitraan di hadapan publik.

Baca Juga: Benny K Harman: Saya Rasa Presiden Jokowi Dukung Sistem Proporsional Tertutup

"Gapapa, saya sering dibilang pencitraan. Lah kan pejabat itu harus mencitrakan dirinya baik. Kecuali pencitraan untuk mendapatkan sesuatu yang lain,” ujar Mahfud MD, dikutip dari Sekretariat Kabinet RI pada Kamis, 1 Juni 2023.

Menurut Mahfud MD, sejak dulu terutama di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono banyak pejabat yang dituding melakukan pencitraan. Mahfud menilai pencitraan yang dilakukan pejabat selama bukan untuk hal buruk dinilai masih sangat wajar dilakukan.

"Kalau saya pejabat kan tidak apa-apa. Dulu kenapa sering ada orang yang mengkritik pejabat yang pencitraan, terus saya bilang lah kan memang seseorang harus mencitrakan diri bagus, masa mau buat pencitraan jelek,” kata Mahfud.

"Oleh sebab itu saya tidak peduli. Kalau dibilang pencitraan saya bilang 'iya memang, mau apa?'" ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Ada Tambahan 1.600 Tenaga Kesehatan Haji 2023

Belakangan ini, Mahfud MD banyak terlibat dalam kasus-kasus besar, sehingga dirinya makin disorot. Mahfud bahkan rela turun tangan menangani sejumlah kasus besar yang terjadi di Indonesia.

Pada akhir 2022 lalu, Mahfud MD mendesak aparat kepolisian untuk mengusut kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo terhadap Brigadir J. Oleh karena itu, kasus tersebut yang awalnya tercatat sebagai kasus adu tembak, akhirnya diusut hingga terungkap rahasia pembunuhan.

Selain itu, ada pula kasus Mario Dandy dan Rafael Alun Trisambodo. Gegara kasus penganiayaan Mario Dandy, Mahfud akhirnya mendesak pengsutan harta kekayaan eks pejabat pajak yang dinilai tak wajar.

Keterlibatan Mahfud MD dalam kasus-kasus tersebut tak lepas dari label pencitraan. Namun menurutnya, kasus tersebut yang menjadi viral ditambah dengan penanganan yang baik bisa membantu penyelesaian kasus dengan lebih baik.***