Kemenkes Pastikan Suspek di DKI dan Solo Negatif Gagal Ginjal Akut
CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan satu pasien gagal ginjal di DKI Jakarta dan satu pasien di Kota Surakarta, Jawa Tengah, negatif Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA). Mereka telah melalui pemeriksaan intensif.
"Keduanya bukan pasien terkonfirmasi GGAPA," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam keterangan tertulis kepada CNNIndonesia.com, Jumat (10/2).
Syahril menjelaskan satu kasus suspek di DKI yang dinyatakan negatif GGAPA itu sebelumnya merupakan pasien berusia 10 tahun yang dilaporkan mengalami demam pada 26 Januari. Pasien tersebut juga memiliki keluhan tidak bisa buang air kecil alias anuria.
Sementara satu pasien lainnya yang dirawat di RSUD Dr Moewardo Surakarta tidak termasuk ke dalam kategori GGAPA karena mengalami gagal ginjal yang disebabkan oleh penyakit bawaan.
Ia menambahkan saat ini hanya ada satu kasus yang dikonfirmasi GGAPA. Kasus itu merupakan anak berusia satu tahun yang telah dinyatakan meninggal dunia pada 1 Februari 2023.
Anak tersebut memiliki riwayat konsumsi obat sirop penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion.
Syahril menyatakan Kemenkes telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, BPOM, epidemiolog, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan ahli farmakologi dalam melakukan penelusuran epidemiologi untuk memastikan penyebab pasti dan faktor risiko penyebab GGAPA.
Hasil pemeriksaan dari pengambilan sampel RSCM yang dilakukan di Labkesda DKI Jakarta menunjukkan pasien mengkonsumsi obat dengan cemaran EG maupun DEG yang melebihi ambang batas aman.
Syahril menghimbau masyarakat tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker saat akan mengkonsumsi obat. Masyarakat juga diminta untuk selalu membeli dan memperoleh obat di sarana resmi, yaitu apotek atau fasilitas pelayanan kesehatan.
Selain itu, masyarakat mesti terbiasa selalu membaca aturan pakai obat dan mencatat penggunaan obat agar tidak terjadi pemberian obat yang melebihi dosis yang telah ditentukan.
"Jika terjadi penurunan jumlah BAK atau bahkan tidak dapat BAK sama sekali, segera bawa ke rumah sakit rujukan yang telah ditetapkan oleh Kemenkes untuk penanganan GGAPA. Orang tua yang anaknya memiliki riwayat minum obat sirop tidak perlu khawatir selama tidak ada keluhan," ujar Syahril.
(khr/tsa)[-]
Sentimen: positif (66.7%)