Sentimen
Negatif (80%)
1 Jun 2023 : 11.54
Informasi Tambahan

Institusi: Kogabwilhan

Tokoh Terkait
Faizal Rahmadani

Faizal Rahmadani

Egianus Kogoya

Egianus Kogoya

Disandera OPM Atau Selamatkan Diri

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional

1 Jun 2023 : 11.54
Disandera OPM Atau Selamatkan Diri
Jakarta, CNN Indonesia --

Pilot Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY, Kapten Philips Mark Mehrtens masih dalam pencarian sejak pesawat yang dibawanya dibakar di landasan udara Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Tengah pada Selasa (7/2) pagi.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Pimpinan Egianus Kogoya merupakan pihak di balik aksi pembakaran pesawat tersebut. Mereka juga menyandera pilot pesawat.

Pihak TPNPB-OPM alias KKB sebelumnya mengklaim telah menyandera pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens. Klaim itu disampaikan tak lama setelah aksi pembakaran Selasa lalu.

-

-

"Pilotnya kami sudah sandera dan kami sedang bawa keluar, untuk itu anggota TNI-Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarang, karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma di bawah Pimpinan Panglima Brigjen Egianus Kogoya," demikian keterangan dari Juru Bicara Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom.

Namun klaim tersebut dibantah Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Ia menyatakan Kapten Philips melarikan diri usai pesawat yang dibawanya dibakar kelompok separatis itu.

"Enggak ada penyanderaan, enggak ada, dia selamatkan diri itu," ujarnya di sela-sela Rapat Pimpinan Polri-TNI, di Hotel Sultan, Rabu (8/2).

Yudo mengaku belum bisa menentukan keberadaan pilot pesawat Susi Air. Ia mengatakan saat peristiwa terjadi tidak ada saksi mata yang melihat.

"Karena dari awal kita gak ada saksinya di situ saat dibakar kemudian dia (pilot) larinya kemana, lari sendiri atau dibawa, ini sampai sekarang belum ada info, makanya saya juga belum bisa menentukan itu ditahan atau tidak oleh KKB," kata Yudo usai Rapim TNI 2023 di Museum Satria Mandala, Jakarta Selatan, Kamis (9/2).

Yudo mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan observasi terkait keberadaan pilot tersebut.

Koopsus belum dibutuhkan

Yudo menilai penerjunan Komando Operasi Khusus (Koopsus) TNI belum dibutuhkan untuk mencari keberadaan pilot Susi Air. Koopsus adalah satuan elite TNI yang prajuritnya merupakan pilihan dari tiga matra.

"Saya kira belum, sampai mengirim yang sampai seperti tadi lah. Urgensinya hanya itu," katanya.

Ia mengatakan di Papua sudah ada Panglima Kodam Cendrawasih hingga Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III yang mengendalikan situasi.

GPS berhenti menyala

Komandan Satgas Damai Cartenz Kombes Pol Faizal Rahmadani mengaku sampai saat ini belum mengetahui keberadaan pilot Susi Air lantaran GPS Kapten Philips sudah mati beberapa jam usai peristiwa pembakaran.

"Sampai saat ini belum dapat diketahui keberadaannya karena GPS-nya sudah tidak menyala sejak Selasa (7/2) sekitar pukul 10.00 WIT, " ujar Faizal.

"Saat ini masih dilakukan berbagai upaya untuk mengetahui keberadaan pilot tersebut," tambahnya.

 

(lna/ain)

[-]

Sentimen: negatif (80%)