INDOZONE.ID - Ratusan umat Buddha dari majelis umat Nyingma, Sangha Tantrayana melakukan doa perdamaian, untuk Indonesia dan dunia.

Doa bersama ini digelar dalam kegiatan Nyingma Monlam di Taman Aksobya, kompleks Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Ketua Panitia Nyingma Monlam, Lama Rama Santoso Liem mengatakan, para biksu Sangha dan umat Buddha dari berbagai negara itu mengikuti prosesi Nyingma Monlam pertama di Indonesia.

Baca juga: Sapa Biksu yang Sedang Istirahat di Musala, Ganjar: Cerminan Kebhinekaan Bangsa Indonesia

Dia menyebut, kegiatan ini menjadi rangkaian peringatan hari raya Waisak 2567 BE/ 2023 yang bertujuan memanjatkan doa bersama untuk perdamaian, keharmonisan, keselarasan, kebahagiaan di Indonesia dan seluruh dunia.

Liem mengatakan, Nyingma Monlam adalah kegiatan perdana ini diprakarsai oleh Yang Mulia Sanlin Tuku Rinpoche dan mengundang guru besar seorang pangeran dari Kerajaan Buthan, Hh Kathok Situ Rinpochie.

Doa yang dipanjatkan adalah doa- doa aspirasi yang diikuti oleh 500 umat yang dibagi dalam beberapa sesi. Mereka dari 12 negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Tibet, India, Amerika, dan Buthan.

"Monlam ada di dalam kitab suci Tantra yang berisi ajaran Budha Gautama yang diajarkan kembali oleh Budha Phetma Sambawa," jelas Liem.

Sementara itu,  Pangeran Kerajaan Buthan Hh Kathok Situ Rinpochie mengaku senang mengikuti kegiatan ini. Dia merasa terhormat turut berdoa bersama umat di pelataran Candi Borobudur dalam rangkaian perayaan Waisak.

"Suatu keberuntungan dan suatu kehormatan bagi saya telah diundang oleh panitia dan penyelenggara khususnya Pemerintah Indonesia yang memfasilitasi kegiatan doa untuk perdamaian dunia," kata Kathok Situ Rinpochie.

Baca juga: Bupati Kendal Dico Ganinduto Sambut Rombongan Biksu Thudong yang akan ke Borobudur

Dia menambahkan, momen ini menjadi berkah besar untuk dirinya, karena bisa mengunjungi Candi Borobudur dan Indonesia yang begitu indah dan warganya yang ramah.

"Izinkanlah kami akan panjatkan doa doa semoga Negara Republik Indoensia dan juga secara general perdamaian dunia," tambahnya.

Sejumlah biksu dan umat membaca sutra suci serta melakukan persembahan puja aroma.

Artikel Menarik Lainnya: