POJOKSATU.id, JAKARTA – Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan pemenang logo Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pohon Hayat karya Aulia Akbar berhasil mengalahkan 4 finalis lainnya.

“Logo yang terpilih bertema pohon hayat, yang didesain oleh Mas Aulia Akbar,” kata Presiden Joko Widodo, Selasa (30/5/2023), melalui akun YouTube Sekretariat Negara IKN.

Ini sosok Aulia Akbar, pemenang desain Pohon Hayat yang menjadi logo IKN Nusantara.

Aulia Akbar adalah desainer grafis asal Kota Bandung. yang menempuh pendidikan di Institut Teknologi Nasional (ITENAS) pada Tahun 2014.

Suami Alamanda Hidersah ini, sangat terampil dalam fotografi, grafik, desain logo, pipografi, dan Desain antarmuka pengguna.

Sebelum menjadi desain researcher, Aulia juga sempat menjadi head of design dan kemudian menjadi senior graphic designer di POT Branding House.

Dirinya juga merupakan co-founder dari perusahaan tempatnya bekerja sekarang itu.

Selain itu, dirinya juga sempat bekerja di beberapa perusahaan lain. Pekerjaan-pekerjaan sebelumnya pun juga berhubungan dengan desain dan komunikasi visual.

Aulia rupanya juga merupakan sosok yang aktif di bidang organisasi. Sejak 2015 hingga saat ini, dirinya tergabung dalam dua organisasi berbeda.

Organisasi pertama yakni Bandung Design Friendly, di mana ia saat ini menjabat posisi Community Development.

Sedangkan di organisasi kedua, yakni Asosiasi Desain Grafis Indonesia Chapter Bandung, dirinya kini menjabat sebagai Head of Community Divison.

Aulia juga pengajar desain grafis secara luring di ITENAS dan Pixel Ninja.

Pohon Hayat, terpilih menjadi logo Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Logo karya Aulia Akbar ini diperkenalkan Presiden Joko Widodo, pada Selasa (30/5/2023).

Logo Pohon Hayat, akan menjadi identitas visual bagi IKN. Logo ini dipilih melalui proses pemilihan publik yang melibatkan lima logo finalis.

Logo Pohon Hayat telah terlibat menghiasi unggahan di akun media sosial resmi IKN sejak 5 April 2023, dan proses jejak pendapat tersebut di tutup pada 20 Mei 2023.

Jokowi menekankan, logo tersebut bukan dipilih oleh dirinya sebagai Presiden Republik Indonesia. Logo itu dipilih oleh sekitar 500.000 pemilih.

“Logo dengan pemilih terbanyak. Jadi yang milih bukan Presiden. Hati-hati, yang pilih ini rakyat. Jumlahnya 500.000-an, jumlah yang tidak sedikit,” tegas Jokowi. (TIK/pojoksatu)