Bukan Rusia-China, AS Terancam Program Nuklir Negara Ini
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat menyebut program rudal Iran sebagai "ancaman serius" setelah musuh bebuyutannya itu meluncurkan model baru dengan jangkauan terjauh hingga saat ini.
"Pengembangan dan proliferasi rudal balistik Iran menimbulkan ancaman serius bagi keamanan regional dan internasional dan tetap menjadi tantangan non-proliferasi yang signifikan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller, dilansir AFP, Jumat (26/5/2023).
Rudal Kheibar akan memiliki jangkauan 2.000 kilometer dan mampu membawa hulu ledak dengan berat lebih dari satu ton.
Adapun pengembangan rudal itu dilakukan setelah pembicaraan menemui jalan buntu untuk memulihkan kesepakatan nuklir di mana Iran berjanji untuk mengurangi kegiatannya dengan imbalan keringanan sanksi.
Perjanjian pada 2015, yang ditolak oleh mantan presiden AS Donald Trump dan dikritik oleh Israel, tidak secara langsung menjelaskan program rudal Iran.
Pemerintahan Presiden Joe Biden sebagian besar telah menyerah pada pemikiran pencabutan sanksi berdasarkan kesepakatan, terutama setelah Iran dilanda protes besar-besaran terhadap para pemimpin agama.
"Iran dengan senjata nuklir kemungkinan akan bertindak lebih provokatif, dan itulah mengapa kami sangat berkomitmen untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir," kata Miller.
Iran, yang memiliki salah satu program rudal terbesar di Timur Tengah, mengatakan senjatanya mampu mencapai pangkalan Israel dan Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut.
Meskipun mendapat tentangan dari AS dan negara-negara Eropa, Teheran mengatakan akan terus mengembangkan program misil "defensif".
[-]
-
Pasukan AS-Israel Bergabung & Bawa Pengebom Nuklir, Ada Apa?
(luc/luc)
Sentimen: negatif (88.3%)