Sentimen
Positif (61%)
29 Mei 2023 : 13.22
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Pilkada Serentak, Pemilu 2019

Institusi: MUI

Partai Terkait

MUI Minta Dai dan DKM Jangan Jadikan Masjid Arena Politik Praktis

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

29 Mei 2023 : 13.22
MUI Minta Dai dan DKM Jangan Jadikan Masjid Arena Politik Praktis

MerahPutih.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta para dai dan dewan kesejahteraan masjid (DKM) jangan jadikan masjid sebagai lokasi politik praktis. Para dai dan pengurus masjid bisa dapat menjaga ukhuwanh umat di tahun politik.

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis mengajak dai dan DKM hendaknya dapat menjadikan masjid sebagai pusat penyatuan umat. Sebab biasanya di tahun politik banyak pihak yang ingin mencari suaranya di masjid, bahkan tak jarang ada calon tertentu yang rajin ke masjid menjelang pemilu.

Baca Juga:

Anas Singgung SBY Tak Bicara Chaos Politik Terkait Pergantian Sistem Pemilu

Untuk itu, kata dia, perlu adanya kesepahaman pengelola tempat ibadah untuk tidak menjadikan tempat ibadah sebagai ajang kampanye politik praktis dan ajang penyebaran politik yang dapat memecahbelah umat.

Sebaliknya tempat ibadah dapat dijadikan sebagai arena pendidikan politik umat agar umat memiliki kedewasaan dalam menghadapi perbedaan preferensi politik menjalang pemilu," ucapnya.

Cholil menjelaskan perbedaan antara politik identitas dan identitas politik. Kalau identitas politik itu boleh. Warga masyarakat boleh memilih pemimpin berdasarkan identitas yang melekat kepadanya, apakah karena satu daerah, satu agama atau satu kepentingan.

"Yang terpenting tidak memandang orang di luar dirinya itu sebagai musuh atau sampai menghukumi dengan hukum tertentu, misal munafik, kafir dan lain sebagainya. Atau sikap-sikap yang merasa paling benar sendiri," paparnya.

Baca Juga:

SBY Sebut Perubahan Sistem Pemilu di Tengah Jalan akan Timbulkan Kekacauan Politik

Dia menyatakan kalau politik identitas, ini yang dilarang, karena politik identitas itu sebuah terminologi tentang aktivitas politik yang ekslusif, yaitu memilih preferensi politik berdasar suku, ras dan agama dengan memandang preferensi pilihan politik di luar itu salah dan dia cenderung memusuhinya.

Lebih lanjut, Cholil mengajak umat Islam hendaknya tidak golput saat pemilu nanti karena golput itu dapat membahayakan bangsa, juga umat Islam hendaknya menjadikan pemilu ini sebagai ajang untuk memilih pemimpin bukan mencari musuh atau bahkan membuat permusuhan.

Berdasar pengalaman, lanjut dia, Pilkada DKI 2017 dan Pemilu 2019, menjelang Pemilu digelar terjadi kerawanan sosial akibat terjadinya politik yang memecahbelah umat yang mengakibatkan polarisasi dari sisi agama, ras, suku, antargolongan dan lain-lain.

"Politik yang dapat memecahbelah umat sangat membahayakan persatuan dan kesatuan NKRI sebagai Negara yang majemuk dan dapat merusak prinsip bhineka tunggal ika," pungkasnya. (Asp)

Baca Juga:

SBY Ungkap Ada Tangan-tangan Politik yang Ingin Ganggu Demokrat

Sentimen: positif (61.5%)