Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memastikan Persebaya bisa kembali menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) untuk berlaga di kompetisi sepak bola Tanah Air musim 2023/2024 usai pengerjaan sulam rumput yang direncanakan selesai pada akhir April 2023.

“Insya Allah setelah akhir April penyulaman selesai dan pemeliharaannya diserahkan kepada Pemkot (Pemerintah Kota) Surabaya. Setelah diserahkan ke pemkot GBT bisa digunakan,” kata Eri seperti dilaporkan Antara, Selasa (25/4/2023).

Cak Eri, sapaan akrabnya, menginginkan Stadion GBT sudah bisa digunakan Persebaya menggelar laga kandang saat menghadapi Dewa United di laga pamungkas Liga 1 musim 2022/2023.

Namun, saat itu hal tersebut tak bisa terwujud lantaran masih berlangsung proses renovasi stadion. Persebaya pun kembali harus bermain di Gelora Joko Samudro Gresik.

“Sakjane aku pingine wingi pas lawan (sebenarnya aku ingin kemarin saat lawan) Dewa United. Ternyata kan masih di dalam masa pemeliharaan oleh Menteri PU (Pekerjaan Umum), jadi tidak bisa apa-apa. Minta izin ke PU ternyata ada penyulaman,” ucapnya.

Dia menyebut ketika pengerjaan sulam rumput selesai, kualitas rumput Stadion GBT sudah bertaraf internasional.

Pemkot Surabaya, kata dia, siap memberikan akses bagi pihak manajemen Persebaya, terkait penggunaan Stadion GBT untuk menggelar laga kandang pada liga musim depan.

Fasilitas yang mumpuni itu diyakininya mampu mengangkat mental dan semangat bertarung para pemain “bajul ijo”. Tak

sampai di situ saja, dia menginginkan Persebaya bisa membawa pulang trofi kasta tertinggi kompetisi sepak bola tanah air yang yang terakhir kali direngkuh pada tahun 2004 atau 19 tahun lalu.

Di sisi lain, Cak Eri berharap materi pemain Persebaya musim depan juga diisi materi pemain-pemain kelas wahid untuk mendongkrak performa tim asuhan Aji Santoso di atas lapangan.

“Nanti kalau Persebaya main tarafnya sudah internasional. Semoga Persebaya juara,” ujarnya.

Sementara, Eri kembali memastikan bahwa seluruh pengerjaan fasilitas di Stadion GBT sudah rampung, hanya menunggu terselesaikannya pengerjaan sulam rumput.

“Iya tinggal rumput saja, ternyata internasional itu antar rumput dijahit atau disulam, saya baru tahu juga. Makanya rumput internasional bagus, soalnya antar rumput dijahit lek wong suroboyo ngomonge (kalau orang Surabaya menyebutnya) diobras,” katanya.(ant/iss)