Survei SMRC: Mayoritas Masyarakat Pemilih Kritis Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi
Gatra.com Jenis Media: Nasional
Jakarta, Gatra.com - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei terbaru terkait evaluasi masyarakat Indonesia di kalangan pemilih kritis terhadap kerja pemerintah. Hasilnya menunjukkan, mayoritas responden cenderung merasa puas dengan kinerja Presiden RI Joko Widodo selama masa jabatannya.
"Ada 26 persen yang menjawab sangat puas dengan kerja Presiden Jokowi, kemudian 53,6 persen mengatakan cukup puas," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam rilis survei, Ahad (28/5).
Dengan kata lain, tingkat kepuasan di kalangan pemilih kritis pada kinerja Presiden Jokowi mencapai 79,7 persen. Angka tersebut memiliki selisih yang cukup jauh dibanding responden yang mengaku tidak puas dengan kinerja Presiden, yang angkanya bahkan berada di angka 18,1 persen.
"Ada 13,4 persen kurang puas, 4,7 persen tidak puas sama sekali, dan ada 2,2 persen yang tidak tahu atau tidak menjawab [apakah mereka puas atau tidak dengan kinerja Jokowi]," kata Deni.
Direktur SMRC itu pun mengatakan, tingkat kepuasan masyarakat pemilih kritis terhadap kinerja Jokowi cenderung mengalami kenaikan dalam periode tiga tahun terakhir. Adapun, pada survei bulan Mei 2020 silam, tingkat kepuasan masyarakat pemilih kritis terhadap Jokowi hanya berada pada angka 66,3 persen.
Deni mengatakan, penilaian publik terhadap kinerja Jokowi, cenderung menunjukkan peningkatan ke arah positif meski tingkat kepuasan publik itu terus berfluktuasi dalam tiga tahun belakangan. Peningkatan itu pun dapat terlihat secara jelas sejak periode September 2022 dengan angka 62 persen menjadi 79,7 persen pada Mei 2023.
"Angka 62 (persen) itu titik terendah tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi di pemilih kritis, ketika ada peristiwa kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) pada bulan September, tapi setelah itu tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi, pemilih kritis yang merasa puas berangsur-angsur naik di atas 79,7 persen," ujarnya.
Sebagai informasi, kecenderungan elektabilitas itu merupakan temuan dalam survei telepon yang SMRC lakukan terhadap 915 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Wawancara dengan responden pun dilakukan lewat telepon pada 23 - 24 Mei 2023, dengan margin of error kurang lebih sebesar 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun, frasa pemilih kritis diartikan sebagai pemilih yang memiliki akses ke sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena memiliki telepon yang membuat masyarakat di kalangan tersebut dapat mengakses internet untuk memahami dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.
33
Sentimen: negatif (99.6%)