AKURAT.CO  Politikus Partai Demokrat Ardi Wirdamulia mengecam tindakan Jenderal (Purn) Moeldoko yang ingin membegal Partai Demokrar dari tangan Ketua Umum (Ketum) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Tindakan Moeldoko sangat memalukan karena mengklaim secara sepihak menjadi Ketum Partai Demokrat lewat KLB di Deli Serdang, namun kepengurusannya ditolak Menkumham.

Tidak berhenti sampai disitu, Moeldoko melanjutkan cara untuk membegal Partai Demokrat dengan menggugat AD/ART dan Ketum AHY yang sudah lebih dulu disahkan Menkumham ke PTUN Jakarta.

Hasilnya pun nihil, Moeldoko kembali kalah di tingkat pertama, banding dan kasasi, sehingga mengantarkannya mengajukan PK.

"Jika hukum yang menjadi acuan, tidak ada yang perlu dicemaskan karena belum satu kali pun Moeldoko menang di tingkat pengadilan sebelumnya," kata Ardi di Jakarta, Minggu (28/5/2023). 

Sebagaimana yang disampaikan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), lanjut dia, bahwa kader partai berlambang bintang mercy berharap Mahkamah Agung (MA) dapat memutuskan kasus PK Moeldoko secara adil tanpa campur tangan politik. 

"Kemenangan Moeldoko di PK hanya berimplikasi satu hal. Ada tangan-tangan politik yang ingin untuk mengganggu Partai Demokrat dalam partisipasi politiknya di 2024," ujar Ardi. 

Ia menegaskan, kader Partai Demokrat di bawah kendali Ketum AHY dipastikan akan tegak lurus dengan semua keputusan yang diambil Majelis Tinggi Demokrat.

"Sebagai kader kami akan terus mengikuti arahan Ketua Majelis Tinggi. Kami akan berdoa memohon pertolongan dari Allah SWT. Kami akan berbaris rapi di bawah arahan Ketum AHY," tandasnya.[]