Sentimen
Positif (100%)
28 Mei 2023 : 19.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sukoharjo

Hadapi Musim Kemarau, Sumber Air Pertanian Sukoharjo Masih Aman

28 Mei 2023 : 19.44 Views 1

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Hadapi Musim Kemarau, Sumber Air Pertanian Sukoharjo Masih Aman

Krjogja.com - SUKOHARJO - Sumber penampungan air di Kabupaten Sukoharjo masih mampu memenuhi kebutuhan petani tanam padi disepanjang aliran saluran irigasi. Sedangkan petani sawah tadah hujan akan dibantu peminjaman alat untuk mendapatkan air dari sumur pantek. Pemkab Sukoharjo tetap memprioritaskan tanam padi meski dibawah ancaman fenomena alam El Nino atau peningkatan suhu udara.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Sabtu (27/5) mengatakan, sumber penampungan air di Kabupaten Sukoharjo cukup banyak berupa waduk, embung, dam dan sumur dalam. Air dialirkan langsung ke sawah petani melalui saluran irigasi. Sistem pengairan tersebut menjadi jaminan petani mendapatkan pasokan air saat musim tanam hingga panen. Namun demikian, air sekarang akan diefisiensikan sebagai langsung menghadapi fenomena alam El Nino sekaligus tetap mendapatkan hasil panen melimpah.

Sumber penampungan air yang diandalkan Pemkab Sukoharjo seperti Waduk Mulur di Kecamatan Bendosari, Dam Colo di Kecamatan Nguter dan sejumlah embung dibeberapa kecamatan. Selain itu masih ada sumber air lainnya bantuan dari pemerintah berupa sumur dalam untuk sektor pertanian dan rumah tangga.

"Fenomena alam El Nino ini kami hadapi dengan sangat serius. Saat kemarau panjang saja dampaknya sudah besar bagi pertanian dimana membuat kering. Apalagi El Nino nanti. Langkah-langkah sudah kami lakukan dengan segala potensi sumber air yang ada kami masih optimis panen padi melimpah," ujarnya.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah melakukan pemantauan terkait kondisi pertanian dan sumber air disemua wilayah. Pemetaan dilakukan mengingat kondisi masing-masing wilayah pertanian berbeda.

"Ada wilayah yang memang melimpah air karena ada sumbernya. Tapi ada yang kurang karena memang tidak ada sumbernya dan kedepan sudah kami program pemerataan sumber air dengan membuat embung dan sumur dalam," lanjutnya.

Hasil pemantauan di wilayah diketahui Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mendapati stok air di yang diandalkan Pemkab Sukoharjo seperti Waduk Mulur di Kecamatan Bendosari, Dam Colo di Kecamatan Nguter dan sejumlah embung dibeberapa kecamatan masih aman. Hal sama juga ditemukan di sumur dalam mengingat debit air yang keluar masih besar dan mencukupi kebutuhan.

Dengan stok air yang melimpah tersebut membuat Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo meminta kepada petani untuk mempercepat olah tanah dan tanam padi. Hal ini juga sekaligus mengantisipasi kekurangan air saat kemarau panjang dan dampak fenomena alam El Nino.

"Stok air yang masih melimpah harus dimaksimalkan. Karena antisipasi kedepan ada penurunan debit air akibat tidak turun hujan dan cuaca panas," lanjutnya.

Bagas menambahkan, sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo sangat diandalkan baik bagi daerah, Provinsi Jawa Tengah dan pusat. Hasil panen melimpah mampu menjaga ketersediaan stok beras.

Sektor pertanian yang menjadi andalan tersebut sekarang mendapat tantangan besar khususnya mengahadapi fenomena alam El Nino. Sebab dampak yang akan dirasakan sangat besar yakni dengan peningkatan suhu udara dan kekeringan.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah bergerak cepat melakukan langkah dengan melakukan antisipasi dampak El Nino. Dukungan penuh Pemkab Sukoharjo menjadi salah satu modal penting dalam peningkatan stok pangan daerah.

"Petani diminta mempercepat tanam padi dengan memanfaatkan masih tersedia stok air melimpah," lanjutnya.

Upaya lain juga dilakukan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo dalam mengahadapi fenomena alam El Nino dengan memaksimalkan potensi sektor pertanian non tanaman padi. Petani diperbolehkan menanam tanaman pangan lain yang berpotensi di wilayahnya seperti jagung, kedelai, kacang tanah, singkong, ketela dan berbagai jenis buah. Tanaman tersebut ditanam untuk memaksimalkan potensi pertanian sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

"Dibeberapa wilayah kering atau sawah tadah hujan petani sudah menanam tanaman pangan lain non padi seperti jagung, kacang tanah, singkong hingga beberapa jenis buah," lanjutnya. (Mam)

Sentimen: positif (100%)