Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: Coldplay
Kab/Kota: London
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Ikuti Panduan Praktis dan Efektif Hentikan Calo Tiket Konser Coldplay, Ferry Irwandi: Money Talk!
TVOneNews.com Jenis Media: News
Jakarta, tvOnenews.com - Tak disangka, animo menonton Konser Coldplay di Indonesia sangat tinggi. Band asal London, Inggris ini sangat dinantikan oleh masyarakat, terutama penggemar musik maupun penggemar band itu sendiri di Indonesia.
Akibatnya, laporan kasus penipuan penjualan tiket konser band Coldplay semakin bertambah. Kini korban yang telah melapor pada pihak kepolisian telah bertambah menjadi 65 orang dengan kerugian sebesar Rp237 juta.Praktik calo tiket di Indonesia masih terjadi pada konser besar seperti Coldplay, akibatnya banyak calon penonton konser yang tidak mendapatkan tiket saat penjualan resmi.
Alhasil, banyak penggemar dari Coldplay yang tidak dapat menonton akibat tiket yang dijual di situs resmi telah ludes terjual. Saatnya alo menjual tiket kepada penggemar yang tidak mendapatkan tiket dengan harga yang fantastis
Tentu sangat miris melihat fenomena ini, maka seorang YouTuber bernama Ferry Irwandi geram dan membagikan cara bagaimana menghentikan praktik calo tersebut.
Bagaimana cara menghentikan praktik calo menurut Ferry Irwandi, simak informasinya berikut ini.
Menghentikan Calo Tiket
Penjualan Tiket Konser Coldplay di Platform Belanja Online. (Kolase tvOnenews)
Melihat maraknya calo tiket konser di Indonesia dengan menjual tiket yang harganya lebih tinggi dari pada tiket resmi, maka seorang YouTuber bernama Ferry Irwandi memberikan cara sederhana untuk menghilangkan praktik calo tiket konser, seperti pada konser Coldplay pada November 2023 mendatang.
Menurut Ferry Irwandi, cara sederhana untuk menghentikan praktik calo tersebut adalah jangan membeli tiketnya.
“Lalu bagaimana menghentikan praktik percaloan yang sudah sangat merugikan dan menyebalkan ini. Ya, simpel, jangan dibeli” ungkap Ferry Irwandi dalam video pada kanal YouTube Ferry Irwandi.
Sebab, menurutnya hal ini sangat sederhana. Ia mengatakan pertarungan pembelian tiket antara calo dan penonton konser hanya sebatas mencari yang terkuat untuk menahan transaksi jual beli.
“Kalau berpikir jernih, Ini cuma game mentalitas sederhana, game kuat-kuatan nahan. Nahan antara jual dan beli,” ujarnya.
Ketika sebuah konser akan diadakan di Indonesia, terkadang membuat orang yang ingin menonton konser tersebut menjadi lupa dengan situasi yang terjadi. Sebab, menurut Ferry dalam fenomena ini justru bukan calo yang diuntungkan.
“Dan yang paling sering kita luput dan lupa, dan tidak kita sadari sebenarnya kita sangat diuntungkan di game ini, karena semakin mendekati hari H maka beban paling besar akan jatuh kepada para calo ini,” jelasnya.
Konser Coldplay akan Segera Diselenggarakan Di Indonesia. (Ist)
Bila seseorang tidak mendapatkan tiket menonton konser, maka kerugian yang dirasakan hanya tidak dapat menonton konser tersebut tanpa harus kehilangan kepemilikan lainnya.
“Kalau nggak bisa nonton Coldplay, lu nggak dapat tiket konsernya. Lu cuma kehilangan kesempatan untuk nonton Coldplay. Ya sedih, tapi lu nggak kehilangan uang lo, nggak kehilangan organ tubuh atau kehilangan kepemilikan yang lu miliki,” sebut YouTuber tersebut.
Sementara itu, calo yang tiketnya tidak laku terjual maka akan mengalami kerugian yang sangat besar. Terlebih lagi tiket Coldplay dijual dengan kocek yang cukup dalam.
“Tapi kalau calo, ketika mendekati hari H dan tiket mereka tidak terjual maka apa yang terjadi? Yang terjadi adalah mereka menderita kerugian ratusan juta hingga miliaran rupiah,” jelas Ferry
“Ketika konser itu selesai, ya tiket itu nggak ada artinya,” lanjutnya.
Oleh karena itu, apabila masyarakat masih membeli tiket dari calo, maka calo akan terus menjual tiket tersebut. Seperti dalam ilmu ekonomi yang disebut hukum permintaan dan penawaran.
Apabila masih adanya permintaan maka penawaran akan terus beriringan. Youtuber tersebut mengatakan hal ni akan terus ada karena uang yang berbicara.
“Selama masih ada yang beli, selama itu pula akan ada yang jual. Selama masih ada demand, maka akan ada supply. Mau lu katain mereka dengan ceramah moralitas yang paling makrifat pun, itu akan sia-sia karena Money Talk,” katanya.
Maka, ia mengingatkan kepada masyarakat agar tak perlu khawatir bila tidak mendapatkan tiket yang telah habis terjual. Lantaran tiket konser bukanlah sebuah kebutuhan primer yang harus dipenuhi.
“Yang perlu kita ingat lagi, tiket konser ini bukan kebutuhan pokok, bukan kebutuhan primer atau kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi. Tentu akan berbeda dengan bahan makanan pokok ataupun masalah masker waktu pertama covid terjadi,” pungkasnya. (kmr)
Sentimen: negatif (100%)