Sentimen
Positif (100%)
27 Mei 2023 : 23.27
Informasi Tambahan

Grup Musik: Coldplay

Kab/Kota: Kuala Lumpur

Anggota DPRD Pringsewu Diingatkan Amalkan Nilai-nilai Pancasila dalam Tusinya

27 Mei 2023 : 23.27 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Anggota DPRD Pringsewu Diingatkan Amalkan Nilai-nilai Pancasila dalam Tusinya


PIKIRAN RAKYAT - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D menjadi keynote speech pada acara Bimbingan Teknis untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pringsewu di Jakarta, Kamis, (25/5).

Kegiatan dengan tema "Penerapan Ideologi Pancasila dalam Tata Kelola Pemerintahan" Prof. Yudian mengingatkan kepada Wakil Rakyat tersebut untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam tugas dan fungsinya sebagai penyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi rakyat maupun legislasi, penganggaran dan pengawasan.

"Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Bapak dan Ibu dapat menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam perannya sebagai wakil dari masyarakat Kabupaten Pringsewu", ujarnya.

Ditegaskan kelima sila dalam Pancasila haruslah diorientasikan dalam tata kelola pemerintahan.

"Kenapa, karena kelima sila itu bukan hanya sekedar narasi ideologi tetapi konsep berkesinambungan", paparnya.

Ia memberikan contoh seperti Sila Pertama merupakan sila utama yang harus menjiwai spiritualitas kita dalam menjalankan tata kelola pemerintahan.

dok. BPIP

Baca Juga: Disparbud Jabar dan PHRI Lakukan Direct Promotion Ke Lima Kota Mulai Jakarta Hingga Kuala Lumpur

"Moral ketuhanan ini dapat menjadi pemandu kita dalam menjalankan roda pemerintahan secara jujur, transparan, akuntabel, serta menjauhkan kita dari praktik-praktik yang melanggar nilai-nilai agama, kemanusiaan, demokrasi dan juga keadilan", jelasnya.

Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, Pemerintahan yang baik harus bisa memastikan keadilan, kesetaraan, dan perlindungan hak asasi manusia bagi seluruh warga negaranya.

"Kemudian sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia mengajarkan kita untuk menciptakan iklim yang harmoni dan mengedepankan persatuan dalam setiap kebijakan dan tindakan yang diambil", sambungnya.

Sila ke Empat kita harus memastikan bahwa pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang menjunjung tinggi kedaulatan dan kepentingan rakyat dalam setiap pengambilan keputusan pemerintahan, mendengarkan suara mereka, dan menyerap aspirasi mereka.

Ia bahkam menyebut Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia ini merupakan muara dari perwujudan keempat sila sebelumnya. Visi keadilan sosial dalam sila kelima merupakan manifestasi keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani.

Baca Juga: Marak Penipuan Tiket Konser Coldplay, Promotor Dapat Sentilan dari Polisi

"Sila kelima ini merupakan tujuan bangsa Indonesia dalam bernegara yang perwujudannya adalah tata masyarakat yang adil dan makmur" paparnya.

Sebagaimana amanat Bapak Presiden dalam Landasan RPJMN 2020-2024 yang secara tegas menyampaikan bahwa Pancasila harus menjadi bintang pengarah, penggerak, sumber inspirasi juga pemersatu untuk mencapai Indonesia Maju.

"Disini saya tekankan juga bahwa dalam tata kelola pemerintahan, Pancasila harus berperan sebagai kompas moral yang membimbing kita dalam mengambil keputusan dan bertindak", tekannya.

Pancasila tidak hanya menjadi dasar hukum, tetapi juga menjadi panduan etika bagi para pemimpin dan penyelenggara pemerintahan.

"Setiap kebijakan dan tindakan pemerintah harus diuji dengan prinsip-prinsip Pancasila, untuk memastikan bahwa mereka mengarah pada kesejahteraan dan keadilan bagi semua warga negara", tutupnya.

Sementara itu Wakil Kepala BPIP Dr. Drs. Karjono Atmoharsono, S.H., M.Hum saat memberikan materi mengatakan Pancasila saat ini harus benar-benar dijaga serta diimplementasikan.

Menurutnya berdasarkan data survei Setara 83 persen pelajar mengatakan Pancasila bisa digantikan dengan ideologi lain dan paling memprihatinkan masyarakat 63 persen tidak paham dan tidak hafal dengan Pancasila.

"Tidak hanya masyarakat biasa kasus radikalisme , intoleran maupun aksi terorisme juga terjadi pada level akademisi, TNI dan Polri", ujarnya.

Setelah adanya reformasi semuanya kebablasan termasuk pembangunan kolaps dan hilangnya mata ajar, mata kuliah Pancasila, atau dihapus termasuk mengenai lembaga-lembaga yang memperkuat ideologi negara (Pancasila).

Pentingnya Ideologi Pancasila, karena TAP MPR II 1978 tentang Eka Pancakarsa atau P4 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, 1 tahun kemudian Lembaga BP7 dibubarkan dan yang sangat memprihatinkan Undang Sisdiknas diganti dengan UU 20 Tahun 2023 tentang Sisdiknas yang menghilangkan mata ajar atau mata kuliah Pancasila, ini sangat memprihatinkan", ujarnya.

Namun demikian, saat ini telah lahir dengan telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Standar Pendidikan Nasional oleh Presiden Joko Widodo, yang mewajibkan mata ajar Pancasila mulai dari PAUD sampai perguruan tinggi, bahkan selain Pendidikan Formal, Pancasila juga wajib diterapkan untuk Pendidikan Non formal dan Informal.

"Dulu Pancasila ada di dalam mata ajar Kewarganegaraan, tetapi setelah ada BPIP dan lahirnya PP 4 Tahun 2022 kita balik, Kewarganegaraan ada di dalam mata ajar wajib Pancasila", tegasnya.

Ia berharap juga anggota DPRD Pringsewu harus bisa dan mampu untuk jadi tauladan, selain pintar juga harus benar dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai wakil rakyat.

Ia juga menyebut nilai-niai Pancasila tidak bertentangan dengan agama. Karena nilai-nilai luhur yang menjadi kebiasaan nenek moyang bangsa Indonesia.

Tidak hanya itu ditengah-tengah diskusinya ia juga menjelaskan lagu Indonesia Raya 3 stanza yang diatur dalam UU 24/2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara.

"Dalam pasal 61 dijelasakan apabila lagu Indonesia Raya dinyanyikan tiga stanza, maka bait ketiga pada stanza dinyanyikan ulang satu kali, dan lagu Indonesa Raya tiga stanza ini adalah lagu yang original, dan pertama kali disajikan pada tanggal 28 Oktober 1928" Ujarnya.

Ketua DPRD Pringsewu Suherman, S.E menyampaikan, acara tersebut sangat penting anggota DPR sebagai penyerap aspirasi masyarakat.

“Kita ketahui bersama, dulu dipelajaran kita ada PMP, tetapi sekarang pendidikan moral Pancasila berkurang", ujarnya.

Dirinya berharap kepada pimpinan dan anggota DPRD Pringsewu untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan baik. Sehingga sosialisasi nilai-nilai Pancasila untuk masyarkat tersampaikan dengan baik pula.

"Karena nanti kita akan pertanggungjawabkan kegiatan ini kepada masyarakat", paparnya.

Ia mengakui pimpinan dan anggota DPRD Pringsewu dapat memahami dan berbuat baik dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai wakil rakyat.

Kegiatan ini juga bekerja sama dengan Universitas Respati Indonesia dan Kementerian Dalam Negeri.

Dalam kesempatan tersebut juga hadir Deputi Bidang Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP Kemas Akhmad Tajuddin, S.H., M.H.; Sekretaris DPRD Pringsewu Relawan, S.E., M.M.; Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan Universitas Respati Indonesia Dr. Tri Suratmi, M.Pd.***

Sentimen: positif (100%)