Petugas Pemadam Kebakaran BPBD Bantul sedang melakukan pemadaman api. FOTO : KR- Judiman

Krjogja.com - BANTUL - Memasuki musim kemarau di berbagai wilayah, memunculkan lokasi rawan kebakaran, termasuk di Bantul. Karena itu untuk mencegah terjadinya kebakaran, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Bantul Agus Yuli Hermawan ST MT Rabu (24/5) mengimbau kepada masyarakat, agar tidak membiasakan membakar sampah, apalagi membakar sampah di dekat tempat yang rawan terbakar, seperti dekat bangunan rumah, dekat penyimpanan minyak, dekat terminal listrik dan sejenisnya.

"Selain menimbulkan kerawanan kebakaran juga menimbulkan pencemaran lingkungan. Kasus kebakaran di Bantul selama ini pada umumnya juga karena kelalaian, termasuk membakar sampah," papar Agus.

Kasus kebakaran yang tercatat di Pusdalops BPBD Bantul selama tahun 2023, pada bulan Januari ada 12 kejadian, Februari ada 11 kejadian, Maret 17 kejadian , April 7 kejadian dan pada Mei 2023 sampai Selasa 24/5 ada 9 kejadian
Di wilayah Banguntapan Bantul dalam sehari Selasa (23/5) terjadi 2 kasus kebakaran. Pukul 01.10 kebakaran terjadi di Wonocatur Bantul, korbannya Ny Rusdiana. Si jago merah sempat membakar bagian gudang dan kerugian sekitar 50 juta. Sedangkan bangunan induk berhasil diselamatan oleh petugas pemadan kebakaran dan relawan.

Menyusul pukul 17.00, kebakaran terjadi di Jln Yogya-Wonosari Km 6.5 Kalangan Baturetno Banguntapan. Api melalap garasi bus Maju Lancar milik Adi Prasetyo. Kerugian 1 unit Bus Mercy senilai Rp 65 juta. Belum termasuk bangunan garasi.

Pemadaman dilakukan petugas Pemadam Kebakaran dari Bantul, Kota Yogyakarta, TNI- Polri, relawan dan masyarakat setempat. Kasus kebakaran di garasi bus Maju Lancar tersebut diduga karena kelalaian dari membakar sampah.
Sementara Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry mengatakan, dalam kejadian kebakaran di Banguntapan tersebut dari hasil identifikasi, tidak ada korban jiwa dan tidak ada tersangka yang diamankan. (Jdm)