Sentimen
Positif (98%)
26 Mei 2023 : 23.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Beijing, Washington

Geng AS Lawan China Mendadak Kumpul di Papua Nugini, Ada Apa?

27 Mei 2023 : 06.30 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Geng AS Lawan China Mendadak Kumpul di Papua Nugini, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Para sekutu Amerika Serikat (AS) dilaporkan tengah berkumpul di Papua Nugini (PNG), Senin (22/5/2023). Tokoh yang datang salah satunya adalah Perdana Menteri India Narendra Modi dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Modi datang dengan menjanjikan dukungan untuk Kepulauan Pasifik pada pertemuan puncak di negara tetangga RI tersebut, sementara Blinken dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin Pasifik dan menandatangani perjanjian pertahanan dengan Papua Nugini.

Saat ini Washington dan sekutunya tengah berusaha untuk mencegah negara-negara Kepulauan Pasifik, yang membentang seluas 40 juta kilometer persegi (15 juta mil persegi), untuk membentuk hubungan keamanan dengan China.

-

-


Sejarawan mengatakan PNG dan Kepulauan Solomon, yang tahun lalu mencapai pakta keamanan dengan Beijing, sangat penting bagi upaya AS melintasi Pasifik untuk membebaskan Filipina dalam Perang Dunia Kedua.

Para pemimpin Kepulauan Pasifik juga mengatakan kenaikan permukaan laut yang disebabkan oleh perubahan iklim adalah prioritas keamanan mereka yang paling mendesak.

Modi mengatakan kepada 14 pemimpin Forum Kerjasama India-Kepulauan Pasifik bahwa India akan menjadi mitra pembangunan yang dapat diandalkan untuk negara pulau kecil, dan berkomitmen untuk Indo Pasifik yang bebas, terbuka, dan inklusif.

"Tanpa ragu kami bersedia berbagi kemampuan dan pengalaman kami dalam teknologi digital, teknologi luar angkasa, ketahanan kesehatan, ketahanan pangan, perubahan iklim, dan perlindungan lingkungan," ujarnya dalam sambutan pembukaan, mengutip Reuters.

Sementara para pemimpin QUAD yang terdiri dari Australia, Amerika Serikat, Jepang dan India, telah sepakat di Hiroshima, Jepang untuk meningkatkan kerja sama dengan negara-negara Kepulauan Pasifik.

Dalam sambutan pembukaannya, Perdana Menteri PNG James Marape mendesak India untuk memikirkan negara pulau kecil yang menderita akibat permainan negara-negara besar.

Marape mengatakan perang Rusia dengan Ukraina, misalnya, telah menyebabkan inflasi dan harga bahan bakar dan listrik yang tinggi di ekonomi kecil di kawasan itu. Di sisi lain, Marape membantah akan menghentikan PNG bekerja dengan China, mitra dagang penting. Marape mengatakan kepada media bahwa perjanjian pertahanan juga akan melihat peningkatan kehadiran militer AS selama dekade berikutnya.

Sementara, Washington akan memberikan US$45 juta dalam bentuk dana baru karena bermitra dengan PNG untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan keamanan, termasuk peralatan pelindung untuk pasukan pertahanan PNG, mitigasi perubahan iklim dan mengatasi kejahatan transnasional dan HIV/AIDS, kata Departemen Luar Negeri AS.


[-]

-

AS Dinilai Bakal 'KO' jika Nekat Lawan China, Ini Alasannya
(dce)

Sentimen: positif (98.4%)