KBRN, Jakarta: Radio Republik Indonesia (RRI) memborong nominasi kategori Dakwah Radio, pada Anugerah Syiar Ramadan (ASR) 2023 yang diselenggarakan KPI. Yakni, RRI Sungailiat, RRI Banda Aceh, dan RRI Pro 1 Bandung.

Komisioner Bidang Isi Penyiaran KPI Aliyah mengatakan, kategori Dakwah Radio diisi oleh lima radio. Tiga kategori diantaranya, diisi oleh RRI, dua lainnya dari Trijaya FM Bandung dan Elshinta.

"RRI Sungailiat 'Dialog Ramadan', Trijaya FM Bandung 'Kajian Sore Ramadan', RRI Banda Aceh 'Kuliah Sahur'. Kemudian, Elshinta 'kultum' dan RRI Pro 1 Bandung 'Mutiara Pagi'," kata Aliyah saat melakukan konferensi pers Anugerah Syiar Ramadan (ASR) 2023: Siaran Menyejukan dan Membawa Harmoni, di Kantor LPP RRI Pusat, Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Baca juga: ​ASR 2023, KPI Harapkan Talenta Da'i Muda Daerah​

Aliyah mengungkapkan, ASR 2023 diberikan pada 15 kategori program siaran yang diikuti TV dan radio. Pada ASR 2023 ini, penilaian dilakukan atas 303 program siaran dari TV dan radio.

"Evaluasi dilakukan ke semua lembaga penyiaran (LP), anugrah ini program bagus-bagus semua. Kalau yang sudah diikutkan ASR 2023, kami berikan kekeluasaan LP untuk kirimkan program terbaiknya," ucap Aliyah.

Dalam proses penilaian tersebut, Aliyah mengaku, KPI menggandeng MUI, Kemenag RI, Kemenpora RI, dan ormas-ormas Islam. KPI ingin menjaga kualitas siaran TV dan radio untuk mewujudkan kekhusyukan ibadah puasa.

"Dilakukan, awalnya dengan melakukan pemantauan bersama terhadap seluruh siaran Ramadan. Dalam penilaian, dewan juri dilakukan oleh Kemenag, Kemenpora, MUI, organisasi keagamaan, dan kemasyarakatan," ujar Aliyah.

Baca juga: ​15 Kategori ASR 2023, KPI Lakukan 'Treatment' Khusus​

KPI melakukan treatment khusus, dalam menentukan 15 kategori program siaran yang masuk pada ASR 2023. Dalam penilaian siaran TV dan radio, KPI bersama MUI, dan Kemenag RI juga memberikan kritik serta catatan evaluasi.

"Kritik dan catatan, ini kita ingatkan, KPI ada treatment khusus. Karena bertahun-tahun diingatkan, lembaga penyiaran perlu ada penganan tentang siaran ini," kata Ketua KPI Pusat Ubaidillah di tempat yang sama.

Ubaidillah mengakui, banyak tayangan menarik selama Ramadan yang disiarkan TV dan radio. Bahkan, siaran-siaran tersebut juga dipublikasikan di dalam jejaring media sosial (medsos).

"Sekarang banyak penyiaran bagus disiarkan di medsos, selain mayarakat lihat TV dan radio. Mereka bisa lihat lagi di medsos, ya tadi amal jariyah itu," ucap Ubaidillah.

Kemudian, Ubaidillah juga menyinggung jelang tahun politik yang sebentar lagi dilakukan Pemilu 2024. Diharapkannya, siaran TV dan radio menayangkan informasi yang menyejukan bagi masyarakat.

"Harapannya ke depan kita memasuki tahun politik berjalan, bagaiaman nuansanya membawa kesejukan. Secara toleran, karena kita memiliki aneka ragam suku, ras, dan agama," ujar Ubaidillah.