Petani Wonogiri 'Wadul' Bupati Kesulitan Pupuk
Krjogja.com Jenis Media: News
Ilustrasi (foto: istimewa)
Krjogja.com - WONOGIRI - Masalah klasik petani kesulitan mendapatkan pupuk kembali terjadi di kalangan petani daerah Wonogiri. Karena langka maka harga di pasaran melebihi harga eceran tertinggi (HET) pemerintah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) pun didesak untuk menyelesaikan masalah ini.
Tuntutan petani tersebut mencuat dalam sarasehan Bupati Wonogiri Joko Sutopo dengan ratusan petani di pendapa Rumdin Bupati Wonogiri, Rabu (24/5/2023). Sarasehan yang diprakarsai Dinas Pertanian dan Pangan (Dipertan) Wonogiri itu menyusul rencana pemberian bantuan alat mesin pertanian atau Alsintan tahun 2023.
Diakui bupati, menjelang musim tanam (MT) ketiga memang sering terjadi kelangkaan pupuk urea bersubsidi. Kewenangan kami di Pemkab, ujar dia, hanya sebatas mengajukan penambahan kuota atau jatah pupuk ke tingkat provinsi maupun pusat.
"Sebetulnya bukan kelangkaan tapi karena realisasi jauh dari permintaan melalui RDKK yang kami ajukan," terang Bupati Wonogiri kepada wartawan usai pertemuan dengan didampingi Kepala Dipertan Wonogiri Baroto.
Menurut dia, di kabupaten itu ada 166 ribu petani yang mendapat alokasi pupuk setelah memiliki kartu tani. Padahal, di lapangan banyak petani yang belum memiliki kartu tani namun juga butuh pupuk yang tidak sedikit jumlahnya.
"Misalnya kalangan petani kita di daerah pasang surut Waduk Gajahmungkur Wonogiri konon jumlahnya sekitar 4 ribu orang tidak tercover kartu tani," ujar bupati sembari menegaskan pihaknya siap bersurat ke Pemprov Jateng maupun pemerintah pusat agar alokasi pupuk bersubsidi di daerah tersebut ditambah. (Dsh)
Sentimen: positif (98.1%)