Sentimen
Negatif (96%)
26 Mei 2023 : 04.14

Sebar atau Hujat Rebecca Kloper yang Geger Video Syur, Ini Dampak Negatifnya Versi Psikolog Klinis

26 Mei 2023 : 04.14 Views 1

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Sebar atau Hujat Rebecca Kloper yang Geger Video Syur, Ini Dampak Negatifnya Versi Psikolog Klinis

POJOKSATU.id, JAKARTA — Psikologi klinis, Anastasia Sari Dewi, menyebut Rebecca Kloper akan semakin tersudut, perasaan penyesalan, malu, dan merasa terintimidasi jika dihujat masyarakat.

Psikolog klinis, Anastasia Sari Dewi, menegaskan, tindakan membagikan video Rebecca Kloper, apalagi menghujat seseorang terkait video syur, berisiko memicu masalah psikologis.

Mengingat, ini bukan kali pertama media sosial dibikin geger oleh video syur yang menyeret nama selebritis di Tanah Air.

Menurut Anastasia Sari Dewi, Selasa (23/5/2023), dampak psikologis tersebarnya video syur Rebecca Kloper ini bisa saja membuat seseorang itu secara langsung maupun tidak langsung, semakin tersudut, perasaan penyesalan, malu, dan terintimidasi.


Apalagi kalau video ini semakin banyak atau semakin tersebar di tengah masyarakat.

“Bisa menimbulkan depresi yang sangat besar. Apalagi kalau misalkan itu ternyata bisa menimbulkan ketidakberanian untuk menghadapi lagi dunia atau lingkungan sekitar,” kata founder pusat Konsultasi Anastasia and Associate ini.

“Kalau sampai seperti itu bisa fatal akibatnya bagi seseorang untuk meneruskan hidup. Ini kan berbahaya,” sambungnya lagi.

Lebih lanjut Sari menegaskan, masyarakat juga perlu mempertimbangkan lagi tindakannya ketika hendak menyebarluaskan video syur Rebecca tersebut.

Pasalnya dengan ikut menyebarkan atau berkomentar negatif pada video syur Rebecca Kloper ini, masyarakat bisa jadi mengintimidasi mental pihak yang dituding ada dalam video syur.

“Netizen perlu juga mempertimbangkan apa sih untungnya untuk diri sendiri menyebarkan hal tersebut,” katanya.

“Jadikan pelajaran, informasi yang masuk tidak perlu menyebarluaskan lagi secara luas karena apa untungnya? Apakah merasa jauh lebih baik dengan ada orang lain yang sedang tersangkut masalah atau direndahkan?” jelasnya.

“Kan juga sebenarnya netizennya dalam kondisi begini-begini saja, malah yang ada dapat konsekuensinya,” katanya.

“Lebih baik jadikan informasi yang ada itu sebagai pembelajaran untuk masing-masing pribadi,” kata psikolog klinis Anastasia Sari Dewi. (ikror/pojoksatu)

Sentimen: negatif (96.8%)