Sentimen
Negatif (99%)
1 Des 2022 : 16.56
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Mojokerto

Kasus: stunting

Tokoh Terkait

Gandeng KPM, Bupati Ikfina Siap Turunkan Angka Stunting di Mojokerto

1 Des 2022 : 16.56 Views 1

Suara.com Suara.com Jenis Media: News

Gandeng KPM, Bupati Ikfina Siap Turunkan Angka Stunting di Mojokerto

Suara.com - Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menjelaskan stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun atau balita akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

Ia menyebut, salah satu penyebab kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang itu adalah saat balita usia 0-6 bulan tidak mendapatkan asi eksklusif.

"Kenapa asi eksklusif? karena asi eksklusif yang diberikan selama 6 bulan itu akan membentengi anak ini berbagai penyakit sehingga dia tidak akan sering sakit-sakitan," tukasnya saat menyampaikan materi pelatihan Orientasi dan Pendampingan e-Human Development Worker (eHDW) bagi KPM Kabupaten Mojokerto tahun 2022, di hotel Grand Whiz, Trawas, Kamis (24/11/2022).

Bupati Ikfina melakukan beberapa langkah strategis dalam upaya menurunkan angka stunting di wilayahnya, salah satunya dengan melibatkan ratusan Kader Pembangunan Manusia (KPM) di masing-masing Kecamatan untuk membantu program penanganan stunting melalui kegiatan konvergensi pencegahan stunting di desa.

Baca Juga: Bahaya Stunting dalam Kepulan Asap Rokok, Siapa yang Berhak Disalahkan?

Sebanyak 180 KPM yang terdiri 18 Kasi Pembangunan kecamatan dan 162 kader itu difungsikan untuk mendampingi pemerintah desa dan masyarakat desa dalam memberikan fasilitasi pencegahan konvergensi stunting. Kegiatan konvergensi stunting itu masuk prioritas penggunaan dana desa yang telah ditetapkan kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi

"Persoalan stunting ini bukan persoalan bangsa di masa sekarang saja, melainkan menyangkut masa depan kita karena stunting ini berjalan. Dan anak-anak itu adalah generasi penerus," jelas Ikfina.

Pelatihan Orientasi dan Pendampingan e-Human Development Worker (eHDW) bagi KPM Kabupaten Mojokerto tahun 2022, di hotel Grand Whiz, Trawas, Kamis (24/11/2022). (Pemkab Mojokerto)

Ia menuturkan, pencegahan stunting merupakan program nasional dengan rencana aksinya targetnya tahun 2024 dan Stunting jangka kedepannya adalah berhubungan dengan kecerdasan.

Bupati Ikfina menambahkan, terdapat dua intervensi pencegahan stunting yakni Intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.

"Intervensi spesifik seperti berhubungan langsung dengan yang stunting, contohnya remaja, calon pengantin,ibu hamil, dan balita dan selanjutnya Intervensi sensitif seperti air minum layak, kesehatan layak, jamban bersih. Termasuk dengan pembangunan jamban sehat yang sudah kita upayakan itu juga upaya untuk mencegah stunting," pungkasnya. 

Baca Juga: Jateng Ditargetkan Zero Stunting di 2024

Sentimen: negatif (99.7%)