Respons Menteri PUPR terkait Anies Bandingkan Pembangunan Jalan Era SBY vs Jokowi

Rilis.id Rilis.id Jenis Media: Nasional

23 Okt 2004 : 17.57
Respons Menteri PUPR terkait Anies Bandingkan Pembangunan Jalan Era SBY vs Jokowi

RILISID, Jakarta — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, turut menanggapi pernyataan Anies Baswedan yang membandingkan pembangunan jalan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mengutip dari data Katadata, Anies menerangkan, 63% dari seluruh jalan tol berbayar yang ada di Indonesia itu dibangun di era pemerintahan sekarang.

Menteri Basuki lantas meminta masalah ini tidak dibuat menjadi sebuah polemik. Karena, salah satu media massa yang datanya digunakan oleh Anies akan melakukan perbaikan data.

"Enggak usah berpolemik. Itu nanti Kadata akan memperbaiki (datanya)," ujar Basuki di Gedung KPK, bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2023).

Basuki juga bilang data yang digunakan Anies sebetulnya benar, hanya saja ada salah tafsir.

"Kelihatannya iya (salah baca data)," kata Basuki singkat sambil melangkah cepat menuju kendaraannya. "Kalau datanya bagus, datanya betul," katanya lagi.

Sebelumnya, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menjelaskan, ada kesalahpahaman dalam memahami data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kasus perbandingan jalan yang dilakukan Anies Baswedan.

"Yang disebut bahwa pembangunan jalan zaman SBY lebih panjang dari zaman Jokowi, itu bukan itu maksud dari BPS itu. Jadi salah interpretasi data BPS," kata Hedy di Gedung DPR RI, Rabu (24/5/2023).

Dia menjelaskan BPS menampilkan data berdasarkan status jalan, bukan pembangunan jalan baru. Misalnya jalan nasional yang bertambah ribuan kilometer berasal dari perubahan status jalan dari jalan provinsi.

"Jadi data BPS itu bercerita soal penambahan status, bukan pembangunan jalan. Jadi status kewenangan jalan nasionalnya bertambah sekian belas ribu kilometer itu, itu adalah perubahan status dari jalan provinsi ke jalan nasional. Bukan pembangunan jalan baru," kata Hedy

"Saya punya jalan provinsi nih, jalannya udah ada, bukan dibangun. Nah di tahun 2000 sekian nanti ada SK (Surat Keputusan) baru, ini jalan provinsi berubah jadi jalan nasional," tuturnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan awalnya memaparkan pembangunan jalan tol di era Jokowi memang besar bahkan 63% jalan tol di Indonesia dibangun selama 2014 hingga sekarang. Totalnya ada sepanjang 1.569 kilometer, dari total 2.499 kilometer jalan tol yang ada di Indonesia.

Sementara itu jalan nasional yang berhasil dibangun Jokowi menurut data yang dia paparkan hanya sepanjang 19.000 kilometer. Anies membandingkan 10 tahun lalu, di zaman SBY menjabat Presiden, ada sekitar 144.000 kilometer atau 7,5 kali lipat dari jalan yang dibangun Jokowi.(*)

Sentimen: positif (49.2%)