Samrut Lellolsima | Rabu, 24/05/2023 22:30 WIB

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Partai NasDem angkat bicara soal laporan bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan oleh relawan Ganjar Pranowo terkait pidatonya di milad ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ketua DPP Partai NasDem, Taufik Basari (Tobas) menilai laporan tersebut menunjukan bahwa lawan politiknya tidak siap beradu ide dan gagasan untuk Pilpres 2024 mendatang.

"Jadi saya melihat laporan ini menunjukkan ketidaksiapan kita untuk kita mengedepankan ide dan gagasan dalam kontestasi politik pemilu," kata pria yang biasa disapa Tobas ini di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (24/5).

Perbedaan pandangan yang disampaikan di ruang publik seharusnya ditanggapi dengan pendapat lain. Kata Tobas, pelaporan terhadap seseorang yang bependapat akan membuat pendidikan politik jalan di tempat.

"Semestinya ada perbedaan pandangan dan pendapat yang disampaikan di ruang publik, maka dijawab dengan pendapat yang lain untuk pendapat dapat saling diadu, untuk melihat kekuatan kevalidan pendapat yang disampaikan tersebut," kata dia.

Tobas mengatakan, NasDem ingin kontestasi politik di Tanah Air berjalan dengan demokrasi. Dia bahkan berharap setiap calon presiden (capres) bisa beradu gagasan yang memiliki validitas.

"Ini harus jadi pembelajaran kita semua, agar hal-hal seperti ini agar tidak terus menerus dilakukan, karena justru membuat pendidikan politik kita menjadi tidak maju-maju," tegas anggota DPR RI RI ini.

Saat Milad ke-21 PKS, Anies dalam pidatonya justru membandingkan pembangunan jalan nasional di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bakal capres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ini menyebut pembangunan jalan nasional Presiden SBY lebih panjang dibandingkan Presiden Jokowi.

Atas pidato itu, para relawan Ganjar Pranowo pun murka. Mereka melaporkan Anies ke polisi atas dugaan menyebarkan berita bohong atau hoaks.