Sentimen
Positif (100%)
24 Mei 2023 : 20.42
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pertamina, PLN, PT Pupuk Indonesia, PT Bukit Asam

Event: KTT ASEAN

Kab/Kota: Sumba, Lombok

Ini yang Dibahas Jokowi di G7 ke Macron-Zelensky, Sawit-IKN!

24 Mei 2023 : 20.42 Views 6

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Ini yang Dibahas Jokowi di G7 ke Macron-Zelensky, Sawit-IKN!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) hadir di pertemuan Negara Kelompok Tujuh (G7) di Grand Prince, Hiroshima, Jepang, akhir pekan ini. Ia mengadakan sejumlah pertemuan dengan pemimpin dunia secara bilateral, mulai dari Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida, Presiden Prancis Emmanuel Macron hingga Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Lalu apa saja yang dibicarakan? Berikut rangkumannya dikutip CNBC Indonesia dari Kementerian Luar Negeri RI, Senin (22/5/2023).

Pertemuan dengan PM Jepang

-

-

Pertemuan dengan Jepang dilakukan Sabtu. Dalam pernyataannya, Jokowi mengatakan Jepang adalah mitra penting dan strategis Indonesia serta sepakat untuk meningkatkan kemitraan keduanya agar lebih luas dan konkret.

Di empat mata RI-Jepang, Jokowi juga membahas sejumlah hal, salah satunya mengenai Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Indonesia berharap perundingan terkait IJEPA dapat diselesaikan pada September 2023 mendatang.

"Karena ini sudah berjalan lama. Penghapusan tarif produk tuna kaleng, perluasan bidang kerja PMI di sektor pariwisata dan industri, dan implementasi capacity building," ujar Jokowi.

Kedua pemimpin juga membahas mengenai perdagangan Indonesia-Jepang. Menurut Jokowi, Indonesia telah memberikan fleksibilitas untuk produk pertanian dari Fukushima.

"Saya minta fleksibilitas Jepang terkait perluasan akses buah tropis Indonesia, termasuk mangga," ungkapnya.

Sedangkan terkait investasi, Jokowi mengatakan bahwa diperlukan percepatan terkait penyelesaian proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) di Indonesia. Ia mengusulkan agar dilakukan penunjukan langsung kontraktor Jepang.

"Terkait pembangunan IKN, saya menyambut baik penandatanganan 5 Nota Kesepahaman dengan JICA, JBIC, JCODE, JIBH & UR," ucap Presiden.

Hal lain yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah terkait transisi energi. RI mendorong percepatan realisasi komitmen Jepang sebesar US$ 500 juta untuk teknologi rendah karbon dan percepatan penghentian PLTU, serta implementasi kesepakatan bisnis oleh PLN, Pupuk Indonesia, Pertamina, dengan mitra Jepang sebagai upaya mencapai net zero emission.

Terakhir, terkait Myanmar, Jokowi mengatakan bahwa dibutuhkan dukungan Jepang untuk melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan melalui AHA Center serta implementasi AOIP. Ini melalui partisipasi di ASEAN Indo-Pacific Infrastructure Forum.

Pertemuan dengan PM Kanada

Jokowi juga bertemu PM Kanada Justin Trudeau di Jepang. Ini terkait perjanjian kerja sama ekonomi kedua negara.

"Mohon dukungan Yang Mulia terkait penyelesaian perjanjian Indonesia-Kanada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), realisasi investasi Pension Funds Kanada yang fokus di pembangunan Ibu Kota Nusantara, pembangunan mekanisme pendanaan untuk feasibility study bagi proyek greenfield di Indonesia," ujar Jokowi.

Selain itu, ia juga berharap terjadinya percepatan terhadap realisasi pengembangan bandara hijau di Kalimantan Utara, eksplorasi dan pengayaan logam tanah jarang, serta pembentukan satuan tugas bilateral. Dirinya pun mengapresiasi dukungan negara-negara G7, termasuk Kanada dalam membantu transisi energi Indonesia.

"Saya harap dukungan dana US$ 20 miliar dapat segera direalisasikan tapi tidak dalam bentuk utang," ujar Presiden.

Terkait ketahanan pangan, Jokowi mendorong implementasi kesepakatan antara BUMN Indonesia dan Canadian Commercial Corporation terkait pasokan potas dan gandum. Presiden pun menyampaikan bahwa KTT ASEAN-Kanada akan digelar pada September tahun 2023 mendatang di Indonesia.

Pertemuan dengan PM Inggris

Dalam pertemuan dengan PM Inggris Rishi Sunak, RI mengapresiasi realisasi proyek energi surya di Sumba dan energi Hydro di Lombok, Bali, dan Sumatra Barat. Termasuk hibah Inggris sebesar kurang lebih US$ 11 juta untuk transportasi berkelanjutan di beberapa kota Indonesia.

RI juga berharap realisasi komitmen Inggris dalam Just Energy Transition Partnership, pembangunan ekosistem EV. Termasuk pasokan sel baterai dan pembangunan micro factory EV, serta investasi pembangunan IKN, transportasi, energi hijau, dan pendidikan.

Terkait kerja sama perdagangan kedua negara, Jokowi menegaskan bahwa kebijakan diskriminatif harus dihindari. Ia berharap kebijakan Due Diligence untuk produk pertanian dan kehutanan tidak diskriminasi terhadap komoditas utama Indonesia.

Jokowi Bertemu Zelensky

Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di sela-sela KTT G7 Minggu. Ia menegasken duka mendalam ke negara itu terutama karena korban yang terus berjatuhan.

"Presiden Zelenskyy, saya ikuti terus perkembangan situasi di Ukraina. Turut berduka atas korban yang terus berjatuhan," ujarnya dalam pengantarnya.

Ia menegaskan bahwa Indonesia terus mendukung upaya perdamaian di Ukraina. Dirinya menyatakan kesiapannya untuk menjadi jembatan perdamaian.

"Indonesia siap jadi jembatan perdamaian antara Ukraina dan Rusia," tegasnya.

Foto: Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) dalam pertemuan bilateral di sela-sela KTT G7 di Hiroshima, Jepang pada 21 Mei 2023. (Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)
Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) dalam pertemuan bilateral di sela-sela KTT G7 di Hiroshima, Jepang pada 21 Mei 2023. (Secretary President of Indonesia / Handout/Anadolu Agency via Getty Images)

Sementara itu, Zelenskyy menyampaikan apresiasi atas peran Indonesia untuk mengupayakan perdamaian. Jokowi termasuk salah satu pemimpin negara yang pertama berkunjung ke Kyiv di tengah situasi sulit yang dihadapi Ukraina.

"Saya ingat kedatangan Yang Mulia termasuk yang pertama ke Ukraina. Terima kasih dan kami akan selalu ingat," ucap Zelenskyy.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin juga berbicara mengenai masalah pangan. Jokowi menyampaikan dukungan terhadap perpanjangan Black Sea Grain Initiative.

Selain masalah pangan, pertemuan juga membahas tentang bantuan kemanusiaan. Indonesia telah berkomitmen untuk berkontribusi dalam perbaikan salah satu rumah sakit di Ukraina.

Pertemuan dengan Uni Eropa

Presiden menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Uni Eropa (UE) Ursula von der Leyen. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan harapannya agar negosiasi terkait Indonesia-European Union (EU) CEPA dapat segera diselesaikan.

"Terkait Indonesia-UE CEPA, Indonesia berharap negosiasi selesai paling lambat tahun depan," kata Presiden.

Regulasi deforestasi UE juga diabas. Jokowi mengatakan bahwa sejak awal pembahasan Indonesia telah menyampaikan keberatan atas regulasi tersebut karena dapat menghambat perdagangan dan merugikan petani kecil di Indonesia.

"Proses benchmarking dengan cut of date mulai 2020 harus betul-betul terbuka dan obyektif. Sebagai informasi, laju deforestasi Indonesia 2019-2020 telah turun 75% menjadi 115 ribu hektare. Ini laju terendah sejak 1990 dan terus alami penurunan," ucapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia dan Malaysia akan melakukan misi bersama ke Brussels untuk menyampaikan kembali keberatan terhadap berbagai regulasi UE yang merugikan. Ia menyampaikan data-data konkret yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi UE dan dapat dijadikan bahan pembuatan kebijakan yang objektif.

Pertemuan dengan Korea Selatan

RI juga menggelar pertemuan dengan Presiden Republik Korea (Korsel) Yoon Suk Yeol, Minggu. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara membahas mengenai kerja sama di sejumlah bidang antara Indonesia dan Korea Selatan.

Jokowi menekankan kerja sama perdagangan antara kedua negara melalui IK-CEPA yang dinilai harus dilaksanakan secara maksimal. Termasuk di dalamnya dukungan atas 18 proposal proyek yang telah diajukan oleh Indonesia.

"IK-CEPA harus diimplementasikan maksimal, termasuk dukungan 18 proposal Indonesia di bidang pertanian, kesehatan, kebudayaan, perikanan, otomotif, dan IT," kata Presiden.

Selain itu, dalam bidang kerja sama investasi, Presiden Jokowi meminta dukungan Presiden Yoon terhadap realisasi komitmen investasi sejumlah perusahaan Korea Selatan di Indonesia.

"Mohon dukungan Presiden Yoon terkait realisasi komitmen Lotte Chemical dan CJ Group untuk pembangunan pabrik industri kimia di Banten dan pabrik bioproduct di Jawa Timur, dukungan distribusi energi dan EBT melalui perusahaan LS Cable dan TSE, dan realisasi investasi ekosistem EV," jelasnya.

Sementara itu, mengenai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Jokowi menyatakan bahwa Indonesia telah menyiapkan insentif dan fasilitas investasi bagi para investor. Ia berharap agar pembangunan sistem pengolahan air di IKN yang juga didukung oleh Korea Selatan dapat berjalan baik.

"Semoga pengolahan air, Sepaku Semoi Water Treatment Plant, selesai sesuai jadwal," tuturnya.

Sebenarnya, dalam pertemuan itu, kedja kepala negara juga membahas mengenai kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan. Jokowi meminta Korsel untuk menambah kuota dan perluasan bidang kerja bagi pekerja migran Indonesia di Korea Selatan.

Empat Mata dengan Macron

Pertemuan dengan Presiden Prancis Macron juga dilakukan kemarin. Dalam pertemuan tersebut, kedua presiden membahas sedikitnya empat hal, mulai dari keanggotaan Indonesia di Financial Action Task Force (FATF) hingga soal pertahanan.

"Pertama, keanggotaan Indonesia di FATF, saya harap dukungan Prancis agar Indonesia diterima sebagai anggota FATF. Indonesia satu-satunya negara G20 yang belum menjadi anggota FATF," ujar Jokowi.

Kedua, RI meminta dukungan Macron agar IUE-CEPA dapat segera selesai pada tahun depan. Ketiga, kedua pemimpin turut membahas investasi sektor strategis

Jokowi mengatakan menyambut baik keikutsertaan perusahaan Prancis di proyek hilirisasi Indonesia dan bantuan Prancis melalui The Agence Française de Développement (AFD) sebesar US$ 500 juta Euro dan Just Energy Transition Partnership.

Tapi, ia juga memandang perlu untuk mendorong tindak lanjut kerja sama Hydrogene de France (HDF) dengan PT Bukit Asam untuk teknologi berbasis hidrogen serta Centre de coopération internationale en recherche agronomique pour le développement (CIRAD) dengan Yayasan Biru Indonesia untuk pembangunan berkelanjutan.

"Indonesia juga buka investasi untuk bangun Ibu Kota Nusantara di bidang infrastruktur, energi hijau, dan ecotourism. Kami sudah siapkan insentif dan fasilitas investasi," imbuhnya.

Keempat, dalam bidang pertahanan dan alat utama sistem senjata (alutsista), Jokowi menyambut baik rencana joint venture PT Len Industri dan Thales.

"Mari terus dorong alih teknologi, transfer pengetahuan dan produksi bersama," lanjutnya.


[-]

-

Jokowi Bahas Nikel di G7: Ini Bukan Masa Kolonialisme!
(sef/sef)

Sentimen: positif (100%)