Sentimen
Positif (100%)
24 Mei 2023 : 08.48
Informasi Tambahan

BUMN: Perum Damri

Event: Ibadah Haji

Kab/Kota: Surabaya, Bekasi, Madinah, Solo, Deliserdang

Hari Ini Kloter 1 Asal Madina Bertolak ke Tanah Suci, Satu Jamaah Tertunda Berangkat

24 Mei 2023 : 08.48 Views 1

Sumutpos.co Sumutpos.co Jenis Media: News

Hari Ini Kloter 1 Asal Madina Bertolak ke Tanah Suci, Satu Jamaah Tertunda Berangkat

SUMUTPOS.CO – Calon jamaah haji (CJH) yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 1 Embarkasi Medan, berasal dari Kabupaten Mandailing Natal (Madina) bertolak ke Tanah Suci, Rabu (24/5) pagi pukul 07.25 WIB. Namun, dari 360 CJH tersebut, satu jamaah terpaksa menunda keberangkatannya karena faktor kesehatan.

Koordinator Protokol dan Humas Pembantu Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (P3IH) M Yunus mengatakan, satu jamaah tersebut didiagnosis kadar gula tinggi, hingga harus dirujuk ke RS Haji Medan. “Iya, setelah proses penerimaan di Aula Jabal Nur dan dicek kesehatan satu jamaah ditunda keberangkatan karena sakit. Saat ini yang bersangkutan di rujuk ke rumah sakit (RS) Haji, Medan,” kata M Yunus kepada Sumut Pos, Selasa (23/5).

Sayang, saat ditanya nama jamaah yang tertunda ke Tanah Suci itu, Yunus mengaku belum mengetahuinya. “Namanya belum tahu. Tapi dipastikan ditunda keberangkatannya hingga dinyatakan tak layak terbang oleh dokter. Yang bersangkutan akan diberangkatkan pada kloter selanjutnya dari Kabupaten Madina,” jelasnya. Namun, saat dikonfirmasi kembali tadi malam, Yunus menyebutkan, jamaah tersebut atas nama Rohana.

Sebelum melalui cek kesehatan, panitia penyelenggara ibadah haji menerima kedatangan 360 jamaah asal Madina tersebut, di Aula Jabal Nur Asrama Haji Embarkasi Medan, selasa pagi. Dari jumlah CJH tersebut, jamaah laki-laki berjumlah 199 orang. Sedangkan jamaah perempuan berjumlah 226 orang, ditambah petugas 7 orang. Sementara jamaah lanjut usian (lansia) berjumlah 130 orang. Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU), Kemenag Sumut H Zulfan Effendi mengatakan, Embarkasi Medan telah menerima kedatangan jamaah haji kloter pertama yang berasal dari Kabupaten Mandina berjumlah 360 orang. “Jamaah ini juga terdiri dari jumlah petugas kloter 5 orang dan petugas haji daerah 2 orang. Dari 360 jamaah ini juga sebanyak 20% adalah jamaah lanjut usia (lansia),” sebutnya.

Menurutnya, dengan menerapkan pelayanan satu atap, pihaknya memberikan perhatian khusus kepada jamaah lansia. Diantaranya dengan menyiapkan kursi roda dan petugas-petugas yang memahami penanganan jamaah lansia.

Selain itu, Zulfan mengimbau kepada seluruh jamaah, untuk menjaga kesehatan selama menjalani ibadah di tanah suci. Apalagi menurutnya, cuaca di Arab Saudi terutama di Mekkah dan Madinah cukup panas. “Kemudian dokumen-dokumen jamaah haji itu harus betul-betul dijaga. Terkait dengan paspor, visa dan lain-lain karna itu merupakan nyawa kedua jamaah ketika menjalani ibadah haji ini,” katanya.

Kemudian kata dia, CJH kloter pertama ini akan dilepas oleh Komisi VIII DPR RI dari Aula Madinatul Hujjaj Asrama Haji. Nantinya, lanjutnya, seluruh jamaah akan diantarkan ke Bandara Kualanamu menggunakan bus Damri. “Untuk kesehatan jamaah setelah dilakukan cek kesehatan layak terbang. Sudah ready semuanya, dari segi paspor dan visa semuanya sudah lengkap.

Hari Ini, Kloter 2 Asal Deliserdang Masuk Asrama

Sementara, CJH kloter 2 dari Deliserdang berjumlah 360 orang dijadwalkan tiba hari ini di Embarkasi Medan, Rabu (24/5) sekira pukul 08.00 WIB. Kepala UPT Asrama Haji Medan, H Ramlan Sudarto mengatakan, dalam memberikan pelayanan kepada CJH pihaknya menyiapkan 160 kamar. “Kita perioritaskan jamaah uzur atau lansia itu di lantai satu dan lantai dua. Dan kalau kita ada yang berbadan sehat dan seterusnya itu ada di lantai tiga dan empat,” katanya.

Diapun mengimbau kepada keluarga jamaah, demi kenyamanan jamaah Ramlan meminta untuk tidak datang ke asrama haji. “Percayakan lah kepada PPIH ataupun petugas P3IH yang ada di Embarkasi Medan ini. Insyaallah kami akan memberikan layanan terbaik kepada tamu Allah ini,” tukasnya.

PPIH Arab Saudi Siap Menyambut

Dikabarkan, jamaah haji Indonesia akan mulai tiba di Madinah, Arab Saudi, Rabu (24/5) pagi hingga malam hari. “Bismillah, insya Allah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi siap menyambut kedatangan jamaah Indonesia dan siap memberikan pelayanan kepada para dhuyufurrahman,” tegas Ketua PPIH Arab Saudi, Subhan Cholid di Madinah, Senin (22/5).

Petugas PPIH Daerah Kerja (Daker) Bandara dan Daker Madinah sudah tiba di Arab Saudi sejak 20 Mei 2023. Mereka saat ini telah menempati pos tugas masing-masing untuk bersiap melayani jamaah haji.

Ada dua sektor di Daker Bandara yang secara bergiliran akan memberikan layanan 24 jam dalam menyambut kedatangan jamaah haji Indonesia. Sementara di Madinah, ada lima sektor wilayah perhotelan, satu sektor Bir Ali, dan satu sektor khusus Masjid Nabawi yang juga siap memberikan pelayanan, pembinaan, dan pelindungan ke jamaah.

Menurut Subhan, ada 16 kloter yang akan datang pada 24 Mei 2023. Total ada 6.383 jamaah yang berangkat dari delapan embarkasi, yaitu: Jakarta-Pondok Gede (JKG), Jakarta-Bekasi (JKS), Solo (SOC), Makassar (UPG), Aceh (BTJ), Kualanamu/Medan (KNO), Batam (BTH), dan Surabaya (SUB).

Mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA Madinah), jamaah akan langsung diantar menuju hotel di Madinah. PPIH Arab Saudi telah menyiapkan layanan transportasi yang akan mengantar jamaah dari bandara menuju hotel di Madinah. Subhan menjelaskan, ada 11 perusahaan yang sudah kontrak di bawah naungan Naqabah (Organda Saudi). Ada 8-10 bus yang disiapkan untuk mengantar setiap kloter yang tiba di Madinah, disesuaikan dengan jumlah rombongan. Satu rombongan antara 40-45 jamaah. “Kloter pertama Embarkasi Jakarta-Pondok Gede atau JKG 01 akan tiba perdana di Madinah pada pukul 06:20 waktu Arab Saudi (WAS). Disusul SOC 01 pada pukul 09:15 WAS, UPG 01 pukul 10:20 WAS, dan BTJ 01 pukul 11:20 WAS,” sebut Subhan.

“Mereka akan menempati Hotel Grand Plaza Badr Al-Maqam dan Al-Madinah Concorde di Sektor 1, serta Abraj Taba Company di Sektor 2,” sambung Subhan.

“Total kita sudah siapkan 91 hotel di Madinah yang tersebar pada lima sektor,” lanjutnya lagi. Jamaah haji akan tinggal sekitar sembilan hari di Madinah. Mereka akan menjalani ibadah Arbain. Yaitu, salat berjamaah selama 40 waktu di Masjid Nabawi. Selama di Madinah, mereka juga akan mendapat layanan katering, tiga kali makan sehari.

Menurut Subhan, PPIH Arab Saudi telah melakukan kontrak kerja sama dengan 21 perusahaan penyedia katering jamaah haji Indonesia. Mereka diharuskan menyediakan layanan katering bercita rasa masakan nusantara. “Kita sudah lakukan konsolidasi dengan 21 dapur katering beserta para juru masaknya. Kita teguhkan komitmen mereka untuk memberikan layanan terbaik bagi jamaah. Sudah dilakukan juga demo menu bercita rasa Indonesia,” sebut Subhan.

Kepada jamaah, Ketua PPIH Arab Saudi berpesan agar membawa barang bawaan seperlunya, cukup yang dibutuhkan selama beribadah haji. Jamaah agar tidak membawa barang bawaan yang dilarang. Menurut Subhan, ada dua kategori barang yang dilarang. Pertama, barang yang secara materi memang dilarang. Misalnya, jimat atau rajah.

“Masalah jimat atau rajah perlu mendapat perhatian dari jamaah. Sebab, itu benar-benar dilarang pemerintah Saudi, dan bahkan masuk dalam pasal sihir. Hukumannya berat,” pesan Subhan. Kedua, barang yang secara materi tidak dilarang tapi secara jumlah dilarang. Misal, rokok, obat kuat, jamu, dan lainnya. “Kalau jumlahnya terlalu banyak, ini juga dilarang. Bisa disita. Bawa barang secukupnya saja,” ujar Subhan.

Terakhir, Subhan menegaskan bahwa Menag Yaqut Cholil Qoumas sudah mencanangkan Haji Ramah Lansia. Dijelaskan Subhan, haji adalah ibadah fisik, karenanya secara praktik sebenarnya tidak ramah lansia. Karenanya, salah satu syarat haji adalah istitha’ah, termasuk kemampuan fisik. Subhan mencontohkan, saat berhaji, jamaah harus menjalani tawaf dan sai. Ini sangat butuh kemampuan fisik. Prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Jarak tempuhnya cukup jauh. Ini juga membutuhkan fisik yang kuat. Di Makkah, jarak hotel ke Masjidil Haram berkisar 850 meter-4,5 km. Ada sarana transportasi yang mengantar jamaah ke terminal terdekat. Namun, dari terminal ke Masjidil Haram juga harus jalan.

“Dengan kondisi ini, maka petugas dan stakeholders penyelenggara haji harus punya komitmen dan empati yang sama dalam memberikan layanan terbaik ke jamaah, termasuk jamaah lansia yang jumlahnya mencapai 67ribu. Ini harus menjadi tanggung jawab kita bersama,” tuturnya.

“Tunjukkan keramahan petugas. Tidak boleh ada keluhan jamaah terkait perilaku petugas. Setiap keluhan jamaah yang berkenaan dengan layanan harus dijawab secara ramah,” tandasnya. PPIH Arab Saudi juga telah menyiapkan layanan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah dan Makkah. Di Madinah, KKHI yang berlokasi di Al Arid juga sudah siap beroperasi untuk memberikan layanan kesehatan bagi jamaah.

KKHI Madinah memiliki kapasitas 69 tempat tidur, terdiri atas 10 tempat tidur Instalasi Gawat Darurat (IGD), tujuh tempat tidur Intensive Care Unit (ICU), dua tempat tidur Isolasi, 43 tempat tidur Rawat Inap, dan tujuh tempat tidur psikiatri.

KKHI Madinah juga dilengkapi dengan Laboratorium, Apotek, Poli Gigi, 11 unit ambulance, serta sarana pendukung seperti USG, EKG, dan Echocardiografi. Ada sejumlah pelayanan dokter spesialis di KKHI Madinah, yaitu: anastesi, bedah, pengobatan emergency, jantung dan pembuluh darah, penyakit dalam, paru,saraf, orthopedi, dan kedokteran jiwa.(jpg/man/ adz)

Sentimen: positif (100%)