Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL, IZ*ONE
Kasus: penembakan
Tokoh Terkait
Ngeri! Papua Diam-diam Simpan Harta Karun Rp 30.000 T di Sini
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagai negara yang kaya sumber daya alam, di bawah tanah Area Warim, Papua terkubur Harta Karun minyak dan gas bumi. Namun, untuk mengolahnya tak sembarangan, karena ada risiko yang mengancam.
Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara membeberkan kegiatan eksplorasi di area Warim saat ini terhenti lantaran area tersebut telah ditetapkan sebagai Taman Nasional Lorentz.
Padahal potensi migas di wilayah tersebut ditemukan sebelum adanya penetapan Taman Nasional Lorentz.
Karenanya, saat ini SKK Migas tengah mengajukan izin eksplorasi di area tersebut dengan berkirim surat ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sembari proses pengajuan izin berlangsung, pihaknya juga tengah berkomunikasi dengan calon-calon investor untuk mau berinvestasi di area tersebut.
Selain berada di Taman Nasional Lorentz, kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi di area Warim juga memiliki sejumlah tantangan. Beberapa diantaranya yakni risiko serangan nyamuk malaria hingga keamanan karena terdapat area yang aktif terjadi penembakan.
"Tantangannya selain taman nasional dan lingkungan, operasionalnya sangat menantang karena resikonya malaria kemudian ada daerah-daerah yang tempat aktif penembakan ini juga secara keamanan oleh tim apakah bisa feasible atau enggak. Kita diskusi dengan beberapa investor itu area fokus nya akan kita fokuskan untuk area yang aman, ada area red zone kita gak usah aja," ujarnya dalam Diskusi Media Dengan Tema Kegiatan Eksplorasi Hulu Migas, dikutip Sabtu (20/5/2023).
Berdasarkan bahan paparan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), area Warim menyimpan potensi minyak sebesar 25,968 miliar barel. Artinya bila mengacu pada harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada April 2023 sebesar US$ 79,34 per barel, potensi minyak di Warim bernilai US$ 2,06 triliun atau Rp 30.646 triliun.
Selain memiliki potensi minyak yang sangat besar, area ini juga menyimpan potensi gas berkali-kali lipat lebih besar dibanding Blok Masela yakni sebesar 47,37 triliun kaki kubik (TCf). Sedangkan, Blok Masela sendiri hanya memiliki potensi cadangan gas sebesar 10,73 TCF.
Sebelumnya Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto membeberkan guna mengembangkan ladang gas jumbo tersebut, regulator di sektor hulu ini akan meminta restu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Mengingat, area Warim yang berada di dalam area hutan nasional Lorentz.
"Kita minta persetujuan KLHK untuk bisa melaksanakan eksplorasi di hutan lindung," ujar dia saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Senin malam (16/5/2023).
Menurut Dwi setelah persetujuan dari KLHK didapatkan, SKK Migas akan menawarkan pada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk mau melakukan kegiatan eksplorasi di area Warim. Sejauh ini sudah ada beberapa perusahaan yang berminat, namun Dwi tidak membeberkan secara rinci.
"Sekarang sudah urus izin setelah ini selesai kemudian kita tentu saja mencari KKKS yang berminat sudah ada beberapa perusahaan besar tapi ini masih sama-sama menjajaki," kata dia.
[-]
-
Ada 'Harta Karun' Raksasa Baru di Papua, Ini Lokasinya..(dce)
Sentimen: positif (84.2%)