Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Grup Musik: BTS
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
Nasdem vs PDIP, Muslim Arbi Ibaratkan Perang Sunda Lawan Majapahit, Rahasia 2019 akan Terimbas
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA — Ketegangan Nasdem vs PDIP saat ini diibaratkan pengamat politik Muslim Arbi seperti perang Sunda lawan Majapahit. Menurutnya, rahasia Pilpres 2019 akan terimbas akibat ini.
Muslim Arbi yang juga Direktur Gerakan Perubahan ini mengatakan, tegangnya hubungan PDIP dan Nasdem menjelang Pilpres 2024, semakin seru.
Bahkan, perang antar dua partai koalisi pemerintah saat ini diibaratkan sebagai Perang Bubat, yakni perkara antara pasukan Kerajaan Majapahit melawan pasukan Kerajaan Sunda.
Dengan ketegangan saat ini, menurut Muslim Arbi, akan berimbas pada hasil hitung KPU di Pilpres 2019 lalu.
-
Pro Jokowi Tak Mungkin Netral, Oktober Nanti Tentukan Sikap Dukung Ganjar atau Prabowo
Apakah sebenarnya Prabowo-Sandi yang menang saat itu atau memang secara jujur Jokowi-Maruf Amin yang menang.
“Apakah benar hasil hitung KPU dimenangkan oleh Jokowi-Maruf ? Atau adakah yang hilang dalam hitungan yang sebenarnya? Konon Prabowo-Sandi yang menang? Metro TV pasti punya file untuk itu,” ungkap Muslim Arbi.
“Saat Pilpres 2019, PDIP dan Nasdem adalah dua kekuatan koalisi yang dukung Jokowi-Maruf. Kini dua partai yang adalah koalisi dukung Jokowi itu pisah jalan dengan jagonya masing-masing,” ujar Muslim, Minggu (21/5).
Di mana kata Muslim Arbi, Nasdem bersama Partai Demokrat dan PKS telah menjagokan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres).
Sedangkan PDIP telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bacapres.
“Meski demikian antara PDIP dan Nasdem yang masih sama-sama koalisi dukung Jokowi itu, kini saling berhadapan. Ibarat peperangan, PDIP berhadapan langsung dengan Nasdem. Pertempuran pun dikomandoi langsung oleh Jokowi, petugas partai yang didaulat oleh PDIP,” katanya.
Selain itu, dengan menggunakan tangan Kejaksaan Agung, lanjutnya, PDIP patut diduga mencoba menghancurkan pertahanan Nasdem melalui kasus dugaan korupsi BTS yang menjerat Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G Plate, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Nasdem.
“Apakah dengan penetapan tersangka dan ditahannya Johnny G Plate, Surya Paloh akan tinggal diam? Nampaknya tidak,” jelasnya.
“Metro TV sebagai senjatanya Nasdem mulai teriak, sejumlah record kelemahan petugas partainya PDIP. Mulai mengkritisi proyek IKN,” terangnya. (ikror/rmol/pojoksatu)
Sentimen: negatif (76.2%)