Sentimen
Positif (92%)
2 Des 2022 : 13.04
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Partai Terkait

Usai Fit and Proper, Komisi I DPR akan Verifikasi Faktual terhadap Yudo Margono

2 Des 2022 : 13.04 Views 1

Suara.com Suara.com Jenis Media: News

Usai Fit and Proper, Komisi I DPR akan Verifikasi Faktual terhadap Yudo Margono

Suara.com - Anggota Komisi I DPR Dave Laksono mengatakan Komisi I akan melakukan verifikasi faktual terhadap Laksamana Yudo Margono sebagai calon tunggal panglima TNI pada Jumat ini.

"Verifikasi faktual langsung di kediaman beliau, diterima Pak Yudo dan keluarga," kata Dave di Parlemen.

Verifikasi faktual dilakukan setelah uji kelayakan dan kepatutan terhadap Yudo yang dijadwalkan mulai pukul 13.30 WIB.

Sebelum dilakukan uji kelayakan dan kepatutan, Komisi i terlebih dahulu melakukan verifikasi administrasi terhadap Yudo.

Baca Juga: 5 Fakta Hoaks 'Panglima TNI Dukung Anies' Berbuntut Panjang: Tim Khusus Dibentuk

"Bila (berkas) sesuai baru kita laksanakan fit and proper. Jadi memang judul rapat RDPU akan tetapi sifatnya itu fit and proper test panglima TNI, diperkirakan selesai jam 4.00 sore," kata Dave.

"Langsung hari ini juga kita sistem ngebut," Dave menambahkan.

Anggota Komisi I dari Fraksi Gerindra Sugiono mengatakan tidak ada isi khusus tentang Yudo yang akan didalami Komisi I.

"Tidak ada isu khusus yang didalami. Lihat saja rencana dan program beliau pada saat nanti sudah dilaksanakan fit and proper test," kata Sugiono.

Dia menyebut Yudo seorang prajurit profesional dan dia yakin mampu mengemban tugas menjadi panglima TNI.

Baca Juga: CEK FAKTA: Dipimpin Langsung Panglima Yudo Margono, Ribuan TNI Resmi Deklarasi Anies Presiden 2023

"Saya kita beliau adalah sosok prajurit yang profesional. Saya yakin pak presiden juga pada saat mengirimkan surpres ke DPR sudah mempertimbangkan prajurit dengan prestasi yang terbaik di jajarannya," kata Sugiono.

Anggota Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan TB Hasanuddin mengatakan ada sejumlah hal akan ditanyakan dalam fit and proper test.

"Yang pertama, misalnya saja tentang ... prajurit TNI itu tetap dalam posisi netral. Kemudian tidak berpolitik praktis terutama ketika menghadapi event-event seperti pemilu, pilkada, pilpres, pileg, dan sebagainya," kata Hasanuddin.

Kemudian masalah kedisiplinan TNI juga akan ditanyakan.

"Ya begini, dalam pandangan saya, disiplin dalam lima tahun terakhir itu menurun," kata Hasanuddin.

"Yang keempat, menjaga profesionalisme prajurit melalui upaya-upaya pelatihan dan pendidikan, dan yang terakhir meningkatkan yang namanya kesejahteraan prajurit," Hasanuddin menambahkan.

Sentimen: positif (92.8%)