Survei Polstat: Nama Moeldoko Menguat Dipilih Publik Sebagai Kandidat Capres 2024

2 Des 2022 : 20.17 Views 1

Suara.com Suara.com Jenis Media: News

Survei Polstat: Nama Moeldoko Menguat Dipilih Publik Sebagai Kandidat Capres 2024

Suara.com - Hasil survei Lembaga Political Statistic atau Polstat menunjukkan adanya potensi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko untuk menjadi kandidat calon presiden pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Bahkan namanya berada di bawah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang kerap masuk ke dalam tiga besar tokoh paling potensial maju sebagai capres.

Pada survei kali ini, para responden diberikan pertanyaan 'siapa menteri kabinet Jokowi yang layak menggantikan presiden'. Hasilnya, posisi pertama diduduki oleh Prabowo yang dipilih oleh 30,9 persen responden.

Kemudian nama Moeldoko bertengger di posisi kedua karena dipilih oleh 14,7 persen responden.

Lalu, ada nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang dipilih oleh 11,2 persen responden, disusul Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno (10,9 persen) dan Mahfud MD (7,1 persen).

Baca Juga: PDIP Bakal Gelar Rakernas ke-III Awal Juni 2023, Gibran Dapat Tugas Khusus dari Partai

Hasil survei Lembaga Political Statistic atau Polstat menunjukkan adanya potensi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko untuk menjadi kandidat calon presiden pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, Jumat (2/12/2022). (Tangkap layar)

Selain itu, responden juga diajukan pertanyaan akan memilih siapa apabila pemilihan presiden dipilih pada saat ini. Hasilnya, Prabowo dan Ganjar Pranowo menempati posisi tertinggi dengan perolehan suara 24,5 persen dan 23,8 persen.

Kedua nama itu lantas diikuti oleh Anies Baswedan sebesar 22,4 persen, Ridwan Kamil sebesar 7,5 persen dan Moeldoko sebesar 4,2 persen.

Survei Polstat ini dilakukan sejak 6 hingga 14 November 2022. Survei tersebut dilakukan dengan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi.

Adapun teknik pemilihan responden dilakukan secara systemic-random sampling dengan margin eror kurang lebih 2,84 persen, sehingga tingkat kepercayaannya 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan Teknik wawancana melalui telepon dengan pedomen kuesioner.

Baca Juga: Gibran Langsung Dipanggil DPP PDIP Usai Bertemu Prabowo, Gerindra Ogah Ikut Campur

Sentimen: positif (61.5%)