Sentimen
Netral (72%)
20 Mei 2023 : 20.05
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

Sesi Foto KTT G7, Jokowi di Barisan Depan Diapit PM Jepang-Presiden Korsel

Detik.com Detik.com Jenis Media: Metropolitan

20 Mei 2023 : 20.05
Sesi Foto KTT G7, Jokowi di Barisan Depan Diapit PM Jepang-Presiden Korsel
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan sesi foto bersama pimpinan negara G7 dan negara mitra di Hiroshima, Jepang. Posisi berdiri Jokowi dalam foto itu berada di barisan depan.

Berdasarkan foto yang diberikan oleh Biro Pers Sekretariat Presiden, Sabtu (20/5/2023), Jokowi yang mengenakan setelan jas abu-abu berdiri di barisan depan. Jokowi diapit oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Republik Korea Yoon Suk Yeol.

Di barisan kedua atau di belakang Presiden Jokowi tampak Perdana Menteri India Narendra Modi yang berdiri di antara Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.

-

-

Presiden Amerika Serikat Joe Biden berada di barisan kedua. Di sebelah Biden tampak PM Kanada Justin Trudeau. Para pimpinan negara ini berfoto dengan latar pantai Hirosima.

Para pimpinan negara ini berfoto dalam sela-sela KTT G7 dan negara mitra. KTT ini berlangsung di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi menghadiri sesi kerja mitra G7 di Grand Prince Hotel Hiroshima, Jepang. Jokowi mengatakan perlu ada perbaikan kerja sama dalam menghadapi masalah global.

"Working together means equality. Working together means inclusiveness, and we can only work together if we understand each other," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden (BPMI Setpres), Sabtu (20/5/2023).

"Namun, yang jadi pertanyaan, apakah equality, inclusiveness, dan understanding sudah jadi spirit bersama yang kita kembangkan? Kita harus berani berkata jujur, banyak hal harus kita perbaiki," imbuhnya.

Menurut Jokowi, pandemi COVID-19 telah mengajari dunia tentang pentingnya melibatkan lebih banyak negara dalam rantai pasok global. Jokowi menyerukan penghentian kebijakan monopoli.

"Kebijakan diskriminatif terhadap komoditas negara berkembang juga harus dihentikan. Rights to development setiap negara harus dihormati," tegasnya.

(lir/isa)

Sentimen: netral (72.7%)