Sentimen
Positif (61%)
19 Mei 2023 : 09.35

IHSG Diprediksi Sideways, Sejumlah Saham Ini Disebut Menarik Dikoleksi

19 Mei 2023 : 09.35 Views 1

Solopos.com Solopos.com Jenis Media: News

IHSG Diprediksi Sideways, Sejumlah Saham Ini Disebut Menarik Dikoleksi

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan saham. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan bergerak sideways pada perdagangan hari ini, Jumat (19/5/2023).

Meski begitu, saham BBCA dan lainnya masih menarik dikoleksi. CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya memperkirakan IHSG masih akan bergerak sideways di kisaran 6.636 hingga 6.789 setelah pada Rabu (17/5/2023) ditutup melemah 0,2 persen ke 6.663.

PromosiKisah Aditya: Bisnis Merosot saat Pandemi, Bangkit Berkat Mitra Tokopedia

Menurut William, pergerakan IHSG hingga saat ini masih terlihat belum beranjak dari rentang konsolidasi wajar meskipun capital inflow secara year to date (ytd) masih menunjukkan minat investor asing yang masih cukup tinggi terhadap pasar modal Indonesia.

“Namun minimnya sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG akan cenderung membuat IHSG bergerak sideways,” ungkapnya dalam riset, dikutip Bisnis Jumat (19/5/2023).

Namun, William mengatakan momentum tekanan pada IHSG dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang.

Menurutnya masih ada sejumlah saham yang cukup prospektif dan dapat dijadikan pilihan. Saham-saham tersebut meliputi BBCA, BMRI, JSMR, ASII, ASRI, EXCL, SMGR dan AKRA.

Di sisi lain, Indeks-indeks saham berbasis environment, social, and governance (ESG) melaju kencang sejak awal tahun hingga saat ini, atau year-to-date (ytd), dengan indeks SRI-KEHATI memimpin 2,17 persen sejak ytd.

Analis melihat terdapat katalis positif bagi saham-saham yang masuk ke dalam kategori ESG seperti saham ASII, ICBP, hingga TLKM. CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengatakan indeks-indeks berbasis ESG melaju kencang sejak ytd akibat mayoritas emiten dari indeks-indeks tersebut mencetak pertumbuhan kinerja keuangan pada kuartal I/2023.

“Emiten-emiten tersebut mencetak kinerja positif khususnya di pos pendapatan dan laba operasional sekaligus melanjutkan positifnya torehan kinerja di kuartal IV/2022,” tutur Praska, Kamis (18/5/2023).

Selain itu, lanjut dia, investor asing juga tampak mulai mengakumulasi sejumlah saham-saham yang masuk ke dalam indeks berbasis ESG dalam kurun satu hingga 2 pekan terakhir.

Meski demikian, lanjut Praska, setelah penguatan saham dalam satu bulan terakhir, beberapa saham mulai rawan aksi profit taking seiring berakhirnya momentum rilis kinerja keuangan per kuartal IV/2022 dan kuartal I/2023 yang sudah dipublikasikan.

“Ditambah lagi, isu-isu dari faktor eksternal, seperti masalah debt ceiling di AS dan concern pada perlambatan ekonomi China juga bisa menjadi sentimen pemberat pasar yang berpotensi turut menekan saham-saham yang sudah melaju cukup tinggi sepanjang ytd,” ujar dia.

Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengatakan indeks berbasis ESG seperti indeks SRI-KEHATI terdiri dari berbagai perusahaan di berbagai sektor.

Menurut Martha, secara umum, prospek indeks-indeks berbasis ESG masih menjanjikan, ditopang positifnya kinerja emiten. “Dengan kesadaran investor yang lebih tinggi akan ESG ini membuat perusahaan yang menerapkan ESG ini menjadi pilihan investor,” ucap Martha.

Adapun secara sektoral, Mirae Asset Sekuritas mengunggulkan sektor keuangan khususnya bank, infrastruktur khususnya telco, dan non-cyclicals atau saham consumer di saham-saham berbasis ESG.

Saham pilihan yang bisa dipantau menurut Mirae Sekuritas adalah BMRI, BBCA, TLKM, ICBP, dan MAPI Sementara itu, Edvsor.id menuturkan terdapat beberapa saham berbasis ESG yang bisa dicermati, di antaranya DSNG, MEDC, ASII, BBTN, INDF, PWON, dan UNTR.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Sentimen: positif (61.5%)