Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: HAM
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Dibantu AS Hingga Tetangga RI
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Kudeta yang terjadi di Myanmar membuat pertempuran antara kubu militer dan kubu warga sipil bersenjata hingga kini masih berlangsung.
Mengutip laporan BBC International, Barat termasuk tetangga RI rupanya memiliki andil dalam membantu junta militer negeri itu membuat senjata. Hal tersebut ditegaskan oleh sejumlah mantan pejabat tinggi PBB dalam laporan terbaru Dewan Penasihat Khusus Myanmar.
Militer, tegas mereka, bisa melawan rakyatnya sendiri berkat pasokan sejumlah perusahaan, setidaknya yang berasal dari 13 negara.
Memang ada sanksi yang dipimpin Barat untuk mengisolasi Myanmar. Namun laporan mencatat bahwa beberapa negara anggota PBB terus menjual senjata kepada militer.
Bahkan yang mengejutkan perusahaan itu antaranya berasal dari Amerika Serikat (AS), Prancis, India, Jepang hingga Israel. Ada pula tetangga RI, Singapura dan Australia.
"Perusahaan-perusahaan tersebut memasok militer Myanmar dengan bahan baku, pelatihan, dan mesin," kata Yanghee Lee, yang pernah menjabat sebagai Pelapor Khusus PBB untuk HAM, dalam laporan itu, diterbitkan Senin (16/1/2023).
Myanmar tidak pernah diserang oleh negara asing ... Dan Myanmar tidak mengekspor senjata apa pun. Sejak 1950, Myanmar membuat senjatanya sendiri untuk digunakan melawan rakyatnya sendiri," tambahnya.
Salah satu buktinya adalah senjata yang digunakan untuk membantai kelompok pro demokrasi di Sagaing. Pembantaian dilaporkan juga membunuh anak-anak.
"Beberapa peralatan yang digunakan untuk membuat senjata diyakini berasal dari Austria. Mesin presisi tinggi yang dibuat oleh pemasok Austria GFM Steyr digunakan di beberapa lokasi," kata laporan itu lagi merujuk cara memproduksi laras senapan.
"Saat alat berat memerlukan perawatan, alat berat tersebut dikirim ke Taiwan, tempat teknisi GFM Steyr dilaporkan memulihkannya sebelum dikembalikan ke Myanmar ... Tapi tidak jelas apakah teknisi perusahaan Austria sadar bahwa mereka sedang mengerjakan hal-hal yang akan digunakan di Myanmar," tambah laporan tersebut.
Selain Australia, berikut secara rinci "keterlibatan" sejumlah negara dalam produksi senjata kudeta Myanmar ini:
1. Bahan mentah yang dipakai berasal dari China
2.Tembaga dan besi dari China dan Singapura
3. Komponen sekering dan detonator listrik dari India dan Rusia
4. Mesin Pabrik senjata datang dari Jerman, Jepang, Ukraina dan AS
5. Perangkat lunaknya dari Israel dan Prancis.
"Singapura tampaknya berfungsi sebagai pusat transit ... dengan perusahaan Singapura beroperasi sebagai perantara untuk pembeli militer Myanmar dan pemasok eksternal," ungkap laporan lagi secara khusus.
Meski demikian belum ada konfirmasi dari perusahaan atau negara yang disebutkan.
Kudeta Myanmar sendiri terjadi Februari 2021. Ini melengserkan Aung San Suu Kyi dari kursi pemerintahan. Ribuan orang dilaporkan ditahan dan meregang nyawa. Hingga kini tindakan keras masih terus dilakukan junta militer ke kubu oposisi.
[-]
-
Nasib Kudeta Tetangga RI, Kini Umumkan Status Darurat Lagi
(haa/haa)
Sentimen: negatif (57.1%)