AKURAT.CO  Kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat Rafael Alun Trisambodo terus berkembang dan menyasar sejumlah orang kaya Indonesia. Teranyar, pengusaha Grace Dewi Riady alias Grace Tahir turut terseret lantaran menjual rumahnya kepada Rafael Alun Trisambodo. 

Sekertaris Jenderal Indonesia Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus mengatakan kasus yang menjerat Rafael Alun Trisambodo akan membuka semua penjahat pajak dan tidak menutup kemungkinan nama baru ditetapkan sebagai tersangka. 

"Kalau kami bantu publik bisa mengarah ke arah situ, karena Rafael ini adalah bagian dari komplotan besar pemain pajak dari tahun 2000," kata Iskandar Sitorus di kantor KPK, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). 

Iskandar menerangkan terdapat 51 kasus pajak yang belum terselesaikan. Hingga saat ini, lanjut dia, baru empat kasus saja yang ditangani oleh KPK, selebihnya masih dalam penanganan penegak hukum lainnya. 

"Kami prediksi pertama bahwa dalam waktu dekat KPK akan mampu mumpuni memeriksa sampai 51 persoalan pajak di Indonesia yang belum tuntas dilakukan selama ini. Kami yakin mampu seperti di awal kami sebut Rafael ini adalah kunci dari 4 kasus kotak pandora pajak besar," ujarnya. 

Oleh karena itu IAW mendukung penuh langkah KPK untuk menyelidiki keterlibatan pihak lain dalam kasus yang menjerat Rafael Alun Trisambodo. "KPK lebih bisa menelusuri, kita dengar-dengar ada banyak korporasi yang terlibat transaksi dalam kurun waktu dua tahun terakhir," kata Iskandar. 

"KPK jangan pernah berhenti untuk mengungkap kasus pajak yang sangat luar biasa di Indonesia dan prediksi kami ini akan menyasar ke banyak koorporasi, banyak level atau strata sosial di Indonesia," jelasnya. 

Sebelumnya KPK mendalami dugaan aliran dana dari Rafael ke Grace Tahir. Anak konglomerat itu diperiksa penyidik pada Kamis (11/5/2023). Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut pihaknya menduga Rafael membeli aset properti berupa rumah dari Grace Tahir.

Saat ditemui awak media usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, putri pendiri Mayapada Group, Dato Sri Tahir itu lebih memilih bungkam menanggapi pertanyaan wartawan. Ia hanya menggelengkan kepala ketika ditanya apakah menerima aliran dana dari Rafael.