Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BSI
Kab/Kota: bandung
Tokoh Terkait
Jadikan Bandung sebagai Kota Nol Sampah, Pemkot Bandung Dorong Seluruh RW Terapkan Kang Pisman
Prfmnews.id Jenis Media: Nasional
PRFMNEWS - Untuk menjadikan Kota Bandung yang bersih dan indah, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendorong program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan sampah) agar diterapkan di setiap RW di Kota Bandung.
Untuk itu peran 1.568 RW di Kota Bandung memiliki peran penting untuk menjadikan Bandung menjadi kota nol sampah.
Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, upaya pengolahan sampah ini bisa dilakukan secara masif di seluruh RW yang ada di Kota Bandung dengan metode bola salju.
Baca Juga: Semua RW di Kota Bandung Harus Terapkan Kang Pisman
Jika konsep ini berjalan, bisa menjadikan Bandung sebagai kota nol sampah.
Untuk itu, Pemkot Bandung mengumpulkan seluruh ketua RW di wilayah eks Gedebage untuk mengedukasi dan menyosialisasikan Kang Pisman Tingkat RW.
"Di Bandung 1.568 RW kalau sampah selesai disana, kota ini lebih baik. Nanti yang ada sampah pasar bisa kita selesaikan oleh perumda pasar," katanya di Kantor Kecamatan Gedebage, Minggu 14 Mei 2023.
Baca Juga: Mall hingga Sekolah di Bandung Sediakan Tempat Sampah Khusus Buang Limbah B3, Ini 10 Lokasinya
Menurutnya, jika Kang Pisman berjalan di seluruh titik, maka volume timbulan sampah bisa dikurangi. Karena nantinya, permasalahan sampah bakal selesai dari tingkat hulu yakni rumah tangga.
"Di berbagai titik itu berjalan, sampah selesai di lokasi. Dipisahkan antara organik, anorganik, dan yang residu. Artinya kalau sudah begitu sampah bakal sangat berkurang," katanya.
Ia menilai, para pedagang dan masyarakat yang beraktivitas di pasar masih kurang peduli terhadap penanganan sampah.
Baca Juga: BSI Go, Layanan Bank Sampah Keliling di Kota Bandung, Masyarakat Makin Mudah Ubah Sampah jadi Uang
Ema mengatakan, kisah sukses pengolahan sampah mandiri melalui Kang Pisman bisa dilihat di RW 12 Kelurahan Maleer. Sebab di sana, menurutnya pola pikir masyarakat dalam mengelola sampah sudah jauh lebih baik.
Misalnya seperti penerapan Kang Pisman, jadwal pengangkutan sampah, hingga pengelolaan sampah di TPS.
"Mindset, tindakan, dan perilaku masyarakat sudah sesuai apa yang kita harapkan. Kesadaran masyarakat untuk memilah sampah organik, anorganik, dan residu sudah dilakukan," ujarnya.
Sampah di TPS-TPS diolah menjadi beberapa produk. Mulai dari kompos, penyaring sungai, hingga barang rongsokan yang bisa diolah kembali.
Baca Juga: Mudah Dilakukan, Ini 7 Metode Komposter Olah Sampah Organik di Rumah
Ema mengatakan, memang tidak mudah untuk mengubah kebiasaan masyarakat untuk dapat memilah sampah sendiri. Namun, dengan sosialisasi dan edukasi yang masif, masyarakat dapat secara bertahap memilah dan mengelola sampahnya sendiri.
"Kuncinya komitmen bersama membawa kota Bandung jadi lebih baik. Ini bertahap, kami akan melihat progres. Ini berlaku keseluruhan. Camat dan lurah membuat laporan, RW mana yang berjalan dan belum berjalan," katanya.
"Minimal volumenya berkurang. Kalau (Kang Pisman) berlaku, ini adalah sukses bersama," imbuhnya.
Rencananya, edukasi dan sosialisasi serupa akan terus diadakan setiap minggunya ke seluruh RW di Kota Bandung.
Baca Juga: Penanganan Tumpukan Sampah di TPS Terus Berlangsung, Pemkot Bandung Juga Perbaiki Jalan Menuju TPA Cicabe
Harapannya, seluruh RW di Kota Bandung dapat mengolah sampahnya sendiri mulai dari hulu dan dapat mengelola sampah dengan membentuk bank sampah unit di wilayahnya.
Sementara itu, Kepala DLHK, Dudy Prayudi mengatakan permasalahan sampah di Kota Bandung belakangan ini, harus diselesaikan bersama. Maka ia mengajak masyarakat untuk dapat mengurangi sampah di lingkungannya.
"Perlu adanya upaya yang masif untuk mengurangi sampah sejak di RW. Sehingga mengurangi sampah ke TPS Itu bisa diatasi oleh RW masing-masing," katanya.
Untuk itu, pelaksanaan Kang Pisman di semua wilayah harus segera dilaksanakan agar persoalan sampah dapat ditangani.***
Sentimen: negatif (100%)