Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung, Jember
Features 'Emas Iblis' Kawah Ijen, Antara Nafkah dan Nyawa Pusat Pemberitaan
RRi.co.id Jenis Media: Nasional
NEWS FEATURE BERTARUH NYAWA BERBURU EMAS IBLIS KALDERA IJEN
KBRN, Jember: PESONA keindahan panorama alam Kawah Ijen telah dikenal luas para wisatawan domestik hingga mancanegara. Sekitar danaunya berwarna hijau toska ditambah sentuhan panorama yang dramatis dan elok.
Suhunya sejuk, bahkan dalam kondisi ekstrem bersuhu dingin terkadang di bawah nol derajat Celcius. Ini semua menjadi daya tarik dan ciri khas tersendiri bagi Kawah Ijen.
Fenomena lain di Kawah Ijen yang tidak boleh dilewatkan adalah blue fire atau api biru. Fenomena alam tersebut muncul di tengah-tengah aktivitas penambangan kristal sulfur.
Ia hanya bisa dilihat pada pukul 02.00-04.00 dini hari. Laporan kemunculan fenomena “blue fire” di kawah gunung berapi untuk saat ini hanya ditemukan di Indonesia.
Maka, tak heran keberadaan api biru ini begitu diburu wisatawan, khususnya turis asing. Kawah Ijen juga merupakan gunung berapi yang memiliki kawah terbesar di dunia.
Airnya berwarna pirus dengan kandungan konsentrasi belerang tertinggi di dunia. Kawah ini memproduksi mata air panas alami, gipsum, serta mineral bumi lainnya.
Di tengah fakta kekayaan alam yang melegenda dan mendunia, Gunung Ijen menghadirkan fenomena sosial yang memprihatinkan. Residu kimia dari Kawah Ijen sudah diketahui sangat memusuhi kehidupan.
Asap belerang beracun tersebar di mana-mana dalam radius tebar Gunung Ijen. Namun, beberapa orang justru menghabiskan sepanjang hari bertaruh nyawa di dasar kaldera Kawah Ijen.
Mereka mengumpulkan secuil demi secuil kristal belerang demi menyambung kehidupan dari gunung berapi itu. Orang-orang ini adalah penambang belerang tradisional Kawah Ijen.
Selanjutnya, "Kehidupan Penambang Belerang Ijen"
Sentimen: positif (99%)