Sentimen
Negatif (94%)
14 Mei 2023 : 20.41
Informasi Tambahan

Agama: Hindu

Hewan: Monyet

Kab/Kota: Gunung, Mojokerto, Denpasar

Kasus: kebakaran

Tokoh Terkait
Indrajit

Indrajit

Sepak Terjang Hanoman, Kera Putih dari Mitologi Ramayana yang Juga Ahli Mata-mata

14 Mei 2023 : 20.41 Views 1

Indozone.id Indozone.id Jenis Media: News

Sepak Terjang Hanoman, Kera Putih dari Mitologi Ramayana yang Juga Ahli Mata-mata

INDOZONE.ID - Hanoman adalah tokoh karakter penting dalam kisah Ramayana sekaligus salah dewa dalam kepercayaan agama Hindu yang digambarkan sebagai seekor kera putih. Ia juga dikenal menjaid bagian dari mitos dunia perwayangan di tanah Jawa, bahkan ada goa di Mojokerto yang dihubungkan dengan sosok mitologi tersebut.

Sosoknya menjadi panutan karena keberanian, kekuatan, serta memiliki sosok fisik yang kuat.  Di India, sosoknya dipuja sebagai dewa pelindung dan beberapa kuil didedikasikan untuk memuja dirinya.

Menurut kitab Serat Pedhalangan, tokoh Hanoman sebenarnya memang asli dari wiracarita Ramayana. Tetapi dalam pengembangannya tokoh ini juga kadangkala muncul dalam serial Mahabharata, sehingga menjadi tokoh antar zaman.

Sepak terjangnya bak seorang detektif dan agen rahasia dalam kisah Ramayana serta konflik Rama, Sita, dan Rahwana di Kerajaan Alengka. 

Kisah Kelahiran Hanoman.Hanoman, Agen Rahasia dalam Kisah Ramayana. (Wikipedia).

Melansir dari Wikipedia, Hanoman merupakan putra yang lahir dari rahim Anjana, sehingga dinamakan 'Anjaneya.' Kelahiran Hanoman sendiri memiliki berbagai versi, mulai dari makanan yang dibuat Raja Dasarata yang salah satunya terbawa oleh dewa angin, Bayu dan jatuh di tempat Anjani sedang bertapa. Setelah Anjani memakan buah itu, lahirlah sosok Hanoman.

Baca Juga: Mitos Goa Putih di Mojokerto: Pertapaan Hanoman Si Kera Putih dan Persinggahan Para Raja

Sementara versi lain mengatakan bila Dewa Bayu terpesona kecantikan Anjani, kemudian ia memeluknya. Anjani marah karena merasa dilecehkan. 

Namun Dewa Bayu menjawab bahwa Anjani tidak akan ternoda oleh sentuhan Bayu. Ia memeluk Anjani bukan di badannya, tetapi di dalam hatinya. Bayu juga berkata bahwa kelak Anjani akan melahirkan seorang putra yang kekuatannya setara dengan Bayu dan paling cerdas di antara para wanara.

Ciranjiwin, Makhluk Abadi yang Sakti.Ilustrasi Hanoman di Bali. (Freepik)

Dalam mitologi Hindu, Cirawijin merupakan delapan makhluk abadi, salah satu Hanoman. Pada saat Hanoman masih kecil, ia mengira matahari adalah buah yang bisa dimakan, kemudian terbang ke arahnya dan hendak memakannya. 

Dewa Indra melihat hal itu dan menjadi cemas dengan keselamatan matahari. Untuk mengantisipasinya, ia melemparkan petirnya ke arah Hanoman sehingga kera kecil itu jatuh dan menabrak gunung. 

Melihat hal itu, Dewa Bayu menjadi marah dan berdiam diri. Akibat tindakannya, semua makhluk di bumi menjadi lemas. Para Dewa pun memohon kepada Dewa Bayu agar menyingkirkan kemarahannya. Dewa Bayu menghentikan kemarahannya dan Hanoman diberi hadiah melimpah ruah. 

Dewa Brahma dan Dewa Indra memberi anugerah bahwa Hanoman akan kebal dari segala senjata, serta kematian akan datang hanya dengan kehendaknya sendiri.

Rama dan Sita.Rama dan Sita. (Wikipedia)

Awalnya, Hanoman merupakan prajurit Sugriwa yang mendapat tugas untuk menyelidiki Rama dan Laksamana yang datang ke Kiskenda. Hanoman menyamar sebagai seorang  brahmana. Dari hasil penyelidikan, Hanoman merasa Rama dan Laksmana memiliki tujuan yang mulia ke Kiskeda, bukan  dalam rangka permusuhan.

Setelah mengenal Rama, Hanoman tiba-tiba mendapat tugas penting dari Sugriwa untuk membantu Rama. Tentu tugasnya untuk menyelidiki keberadaan Sita yang menghilang. 

Hanoman, beserta Anggada, Nila, Jembawan, dan lain-lain pergi mencari keberadaan Sita. Setelah melewati berbagai petualangan, Hanoman beserta para wanara lainnya di Kerajaan Alengka. 

Kerajaan tersebut diperintah oleh raja raksasa bernama Rahwana. Para wanara berterima kasih setelah menerima keterangan Sempati, kemudian mereka memikirkan cara agar sampai di Alengka.

Baca Juga: Konon Hanoman Pernah Mandi di Telaga Ini, Gimana Ceritanya?

Menjadi agen rahasia ke Alengka.Hanoman di Alengka. (Wikiwand)

Hanoman teringat akan kekuatannya dan terbang menyeberangi lautan agar sampai di Alengka. Setelah ia menginjakkan kakinya di sana, ia menyamar menjadi monyet kecil dan mencari-cari Sita. 

Ia melihat Alengka sebagai benteng pertahanan yang kuat sekaligus kota yang dijaga dengan ketat. Ia melihat penduduknya menyanyikan mantra-mantra Weda dan lagu pujian kemenangan kepada Rahwana. 

Namun tak jarang ada orang-orang bermuka kejam dan buruk dengan senjata lengkap. Kemudian ia datang ke istana Rahwana dan mengamati wanita-wanita cantik yang tak terhitung jumlahnya, tetapi ia tidak melihat Sita yang sedang merana. 

Setelah mengamati ke sana-kemari, ia memasuki sebuah taman yang belum pernah diselidikinya. Di sana ia melihat wanita yang tampak sedih dan murung yang diyakininya sebagai Sita.

Kemudian Hanoman melihat Rahwana merayu Sita. Setelah Rahwana gagal dengan rayuannya dan pergi meninggalkan Sita, Hanoman menghampiri Sita dan menceritakan maksud kedatangannya. 

Mulanya Sita curiga, tetapi kecurigaan Sita hilang saat Hanoman menyerahkan cincin milik Rama. Hanoman juga menjanjikan bantuan akan segera tiba. Hanoman menyarankan agar Sita terbang bersamanya ke hadapan Rama, tetapi Sita menolak. 

Ia mengharapkan Rama datang sebagai ksatria sejati dan datang ke Alengka untuk menyelamatkan dirinya. Kemudian Hanoman mohon restu dan pamit dari hadapan Sita. Sebelum pulang ia memporak-porandakan taman Asoka di istana Rahwana. 

Membunuh putra Rahwana, membakar Alengka

Ia membunuh ribuan tentara termasuk prajurit pilihan Rahwana seperti Jambumali dan Aksha. Akhirnya ia dapat ditangkap Indrajit putra sulung Rahwana sekaligus putra mahkota Kerajaan Alengka dengan senjata Brahma Astra. 

Senjata itu memilit tubuh Hanoman. Namun kesaktian Brahma Astra lenyap saat tentara raksasa menambahkan tali jerami. Indrajit marah bercampur kecewa karena Brahma Astra bisa dilepaskan Hanoman kapan saja, tetapi Hanoman belum bereaksi karena menunggu saat yang tepat.

Ketika Rahwana hendak memberikan hukuman mati kepada Hanoman, Wibisana adik kandung Rahwana membela Hanoman agar hukumannya diringankan, mengingat Hanoman adalah seorang utusan. 

Rahwana menjatuhkan hukuman agar ekor Hanoman dibakar. Melihat hal itu, Sita berdoa agar api yang membakar ekor Hanoman menjadi sejuk. 

Karena doa Sita kepada Dewa Agni terkabul, api yang membakar ekor Hanoman menjadi sejuk. Lalu ia memberontak dan melepaskan Brahma Astra yang mengikat dirinya. 

Dengan ekor menyala-nyala seperti obor, ia membakar kota Alengka. Kota Alengka pun menjadi lautan api. Setelah menimbulkan kebakaran besar, ia menceburkan diri ke laut agar api di ekornya padam. 

Penghuni surga memuji keberanian Hanoman dan berkata bahwa selain kediaman Sita, kota Alengka dilalap api. Dengan membawa kabar gembira, Hanoman menghadap Rama dan menceritakan keadaan Sita. Setelah itu, Rama menyiapkan pasukan wanara untuk menggempur Alengka.

Kehidupan selanjutnya.Atraksi Hanoman di Denpasar (ANTARA)

Setelah pertempuran besar melawan Rahwana berakhir, Rama hendak memberikan hadiah untuk Hanoman. Namun Hanoman menolak karena ia hanya ingin agar Sri Rama bersemayam di dalam hatinya. Rama mengerti maksud Hanoman dan bersemayam secara rohaniah dalam jasmaninya. Akhirnya Hanoman pergi bermeditasi di puncak gunung mendoakan keselamatan dunia.

Pada zaman Dwapara Yuga, Hanoman bertemu dengan Bima dan Arjuna dari lingkungan keraton Hastinapura. Dari pertemuannya dengan Hanoman, Arjuna menggunakan lambang Hanoman sebagai panji keretanya pada saat Bharatayuddha.

Artikel Menarik Lainnya:

Sentimen: negatif (94.1%)