Hati-hati Penipuan Loker Like dan Subscribe, Begini Modusnya
Jitunews.com Jenis Media: Nasional
Ada yang dirugikan Rp21 juta akibat aksi penipuan tersebut.
JAKARTA, JITUNEWS.COM – Penipuan berkedok lowongan kerja (loker) tengah menjadi sorotan di media sosial, terutama Twitter. Pekerjaan yang ditawarkan adalah menunjang performa video YouTube dengan like dan subscribe.
Aksi penipuan loker like dan subscribe itu sudah memakan korban. Ada yang mengaku telah kehilangan uang Rp21 juta akibat kejahatan tersebut.
Mulanya, korban mendapat tawaran kerja dari WhatsApp pada 1 Mei 2023. Pelaku mengaku utusan perusahaan media partner iklan dan pemasaran yang punya cabang di Amerika Serikat, Kanada, dan sejumlah negara lainnya.
Denny Siregar Sindir PPATK yang Baru Bereaksi Setelah Kasus Viral
Korban ditawari job meningkatkan performa video di YouTube dengan menekan like dan subscribe. Dalam setiap harinya, korban diminta untuk memberi 20 like dan subscribe. Dijanjikan bonus Rp15 ribu setiap penyelesaian tiga tugas. Bonus itu dikirim langsung via rekening bank.
"Ibarat naikin traffic akun pake bot tapi ini real user asli," terang akun Twitter @Giarsyahsyifa, baru-baru ini.
Usai mencapai kesepakatan, korban diundaang ke sebuah grup Telegram yang menghimpun 300 anggota.
Pada masa awal kerja, korban mendapat bonus sesuai yang dijanjikan setelah mengerjakan suatu tugas. Oleh karena itu, tidak sedikit pun rasa curiga melintas di benaknya.
Lalu, sampai pada tugas peningkatan, peserta diimbau menaikkan transaction rate di website kripto dengan metode deposit. Admin menjanjikan deposit itu bakal diberikan bersama reward nantinya.
Peserta dibolehkan memilih nominal, mulai Rp300-500 ribu dengan reward 20 persen. Setelah melakukan sesuai perintah, deposit dan reward memang bisa diambil usai tugas dituntaskan.
Namun, seiring dengan peningkatan tugas, korban diminta untuk melakukan deposit dengan nominal yang lebih besar. Korban pun telah melakukan deposit sedari Rp2,5 juta hingga Rp14,7 juta. Jumlah deposit yang besar itu membuat korban dimasukkan ke grup VIP.
Lantas korban diminta untuk deposit lagi senilai Rp30 juta sebagai tugas akhir. Ia diberi tahu bahwa uang yang digelontorkan sebelumnya tidak bisa diambil jika tidak menambah deposit.
Merasa dirugikan, korban mendatangi kantor polisi setempat dan memblokir rekening yang dipakai sang penipu.
Untuk diketahui, grup Telegram yang dibuat penipu pada 1 Mei 2023 berjumlah 300 orang. Lalu per 2 Mei 2023, anggota grup berkurang menjadi 250-an, kemudian bertambah kembali menjadi sekitar 330 peserta.
"Artinya, pagi-siang itu proses perpindahan calon korban ke grup VIP, dan mereka masuk-masukin calon korban baru di grup besar buat dijebak lagi dikasih receh-recehsupaya membangun kepercayaan," kata korban.
Pada 9 Mei 2023, penyidik dari kepolisian setempat sudah bergerak untuk mengusut kasus penipuan berkedok loker like dan subscribe ini.
Polisi Temukan Laras Panjang AKBP Achiruddin, Senjata yang Ditodongkan saat PenganiayaanSentimen: negatif (100%)