Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BSI
Hacker yang Retas Sistem BSI Klaim Curi Data 15 Juta Nasabah
Prfmnews.id Jenis Media: Nasional
PRFMNEWS - Hacker yang meretas sistem layanan digital Bank Syariah Indonesia (BSI) mengumumkan klaim data jutaan nasabah telah dicuri.
Geng Ransomware LockBit, kelompok hacker yang mengaku bertanggung jawab atas kejadian error Mobile Bangking BSI, menyebut data 15 juta nasabah BSI telah dibobol.
Akun Twitter @darktracer_int memaparkan, selain data 15 juta nasabah, Geng Ransomware LockBit juga klaim telah mendapatkan data internal milik BSI dengan kapasitas 1,5 terabyte.
Baca Juga: Bupati Jeje: Kepala BKPSDM Pangandaran akan Dinonaktifkan Permanen Jika Terbukti Lakukan Pelanggaran ini
Setelah itu, Geng Ransomware LockBit disebut-sebut memberikan ancaman serius kepada BSI apabila negosiasi tidak mencapai kata sepakat.
"Mereka (Geng Ransomware LockBits) selanjutnya mengancam akan merilis semua data di Dark Web jika negosiasi gagal," tulis akun Twitter @darktracer_int seperti dilansir prfmnews pada Sabtu, 13 Mei 2023.
Diberitakan sebeumnya, nama kelompok hakcer yang bikin eror layanan digital BSI berhari-hari akhirnya terungkap.
Baca Juga: Empat Langkah BP2MI untuk Berantas Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang
Nama Geng Ransomware LockBit diekspos oleh Fusion Intelligence Center via Twitter @darktracer_int.
"Geng Ransomware LockBit mengaku bertanggung jawab atas gangguan semua layanan di Bank Syariah Indonesia," tulis Twitter @darktracer_int.
Akun Twitter @darktracer_int menyebut data karya BSI juga dicuri oleh Geng Ransomware LockBit.
"Mereka (Geng Ransomware LockBit) juga mengumumkan telah mencuri 15 juta catatan pelanggan, informasi karyawan, dan sekitar 1,5 terabyte data internal," papar Akun Twitter @darktracer_int.***
Sentimen: negatif (99.4%)