Sentimen
Negatif (99%)
13 Mei 2023 : 19.44
Informasi Tambahan

Agama: Katolik

Hewan: Anjing

Kab/Kota: Roma

Tokoh Terkait

Paus Fransiskus Beberkan Alasan Italia 'Darurat' Populasi

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

13 Mei 2023 : 19.44
Paus Fransiskus Beberkan Alasan Italia 'Darurat' Populasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus, mengatakan membangun sebuah bahtera rumah tangga dan memiliki anak di Italia saat ini hanya mampu dilakukan oleh orang-orang kaya.

Berbicara di sebuah konferensi tentang krisis demografi pada Jumat (12/5/2023), Paus mengatakan penurunan angka kelahiran menandakan kurangnya harapan di masa depan, dengan generasi muda terbebani oleh rasa ketidakpastian, kerapuhan dan genting.

"Kesulitan dalam menemukan pekerjaan yang stabil, kesulitan mempertahankannya, rumah yang sangat mahal, harga sewa yang tinggi dan gaji yang tidak mencukupi adalah masalah nyata," katanya saat duduk di samping Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.

-

-

"Pasar bebas, tanpa tindakan korektif yang diperlukan, menjadi biadab dan menghasilkan situasi dan ketidaksetaraan yang semakin serius," tambahnya, sebagaimana dikutip Reuters.

Paus mengatakan hewan peliharaan saat ini menggantikan anak-anak di beberapa rumah tangga. Ia juga menceritakan bagaimana seorang wanita pada audiensi belum lama ini menyebut anjingnya sebagai bayi dan meminta restu kepausan padanya.

"Saya kehilangan kesabaran dan memarahinya dengan mengatakan banyak anak kelaparan dan Anda membawakan saya seekor anjing," katanya.

Namun dia mengakui bahwa ada faktor pada perempuan muda yang dipaksa memilih antara karier dan menjadi ibu. Mengingat tingginya biaya untuk membesarkan anak, tak heran orang merevisi prioritas mereka.

"Kami tidak dapat menerima secara pasif bahwa begitu banyak anak muda berjuang untuk mewujudkan impian keluarga mereka dan dipaksa untuk menurunkan standar keinginan, memilih pengganti yang biasa-biasa saja: menghasilkan uang, mengejar karir, bepergian, dengan cemburu menjaga waktu luang," katanya.

Pernyataan yang dilontarkan Paus bukan tanpa sebab. Anjloknya angka kelahiran adalah salah satu masalah besar yang sedang melanda banyak negara di dunia dan Italia menjadi salah satu negara yang mengalami fenomena tersebut.

Biro statistik nasional ISTAT sebelumnya mengatakan kelahiran di Italia turun ke level terendah dalam sejarah di bawah 400.000 pada tahun 2022. Ini menjadi penurunan ke-14 berturut-turut, dengan populasi keseluruhan menurun 179.000 menjadi 58,85 juta.

Dengan data tersebut, Menteri Pendidikan Giuseppe Valditara mengatakan demografi saat ini menunjukkan bahwa populasi sekolah Italia akan menyusut satu juta selama 10 tahun ke depan.

Ia juga mencatat jumlah siswa akan turun menjadi 6 juta pada tahun akademik 2033-2034 dari 7,4 juta pada tahun 2021, dengan 110.000-120.000 lebih sedikit siswa yang memasuki ruang kelas setiap tahun.

Pekan ini, menteri ekonomi negara itu mencatat bahwa PDB Italia berisiko turun sebesar 18 poin persentase selama dua dekade berikutnya jika tren penurunan angka kelahiran saat ini berlanjut.

Populasi yang menyusut dan menua merupakan kekhawatiran utama bagi negara terbesar ketiga di zona Euro. Ini menyebabkan penurunan produktivitas ekonomi dan biaya kesejahteraan yang lebih tinggi di negara dengan tagihan pensiun tertinggi di antara 38 negara Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan tersebut.


[-]

-

Paus: Ingatlah Orang Miskin dan Perang yang Melelahkan
(luc/luc)

Sentimen: negatif (99.9%)