Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Dumai
Kasus: kebakaran
Tokoh Terkait
Lahan Gambut di Siak, Dumai, Rokan Hulu, Pulau Rupat dan Pulau Bantan Semakin Basah
Fin.co.id Jenis Media: Nasional
Reporter: Sahroni |
Editor: Sahroni |
Kamis 11-05-2023,11:22 WIBTim TMC BNPB dan SMART AVIATION didepan pesawat Cessna Caravan saat ditinjau pimpinan Kementerian LHK dan BNPB--
RIAU, FIN.CO.ID - Bencana El Nino diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan hadir di Kepulauan Nusantara pada tahun 2023 ini dengan puncak El Nino diprakirakan berlangsung pada September–November 2023, dicirikan kemarau panjang, curah hujan rendah dan kemungkinan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Panjaitan menginstruksikan agar sektor kehutanan, pertanian, kelautan maupun kesehatan agar bersiap mengingat El Nino dapat memicu karhutla, gagal panen serta meningkatnya demam berdarah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk meningkatkan curah hujan selagi awan masih tersedia, sekaligus membasahi lahan lahan gambut agar tidak mudah terbakar.
Melalui Surat Instruksi Kepala BNPB, No.B-213/KA BNPB/PD.01.04/2003, tanggal 12 April 2013 maka Tim BNPB bersamai Smart Cakrawala Aviation segera bergerak menuju Riau untuk menggelar Operasi TMC menggunakan Pesawat Cessna Caravan, didukung para ahli TMC Indonesia.
Operasi TMC yang berlangsung pada 18 April 2023 hingga 8 Mei 2023 mencakup wilayah: Siak, Dumai, Rokan Hulu, Pulau Rupat dan Pulau Bantan, kesemuanya di wilayah Provinsi Riau.
Hasil Operasi TMC di wilayah Riau ini dipaparkan oleh Tim Pakar TMC Indonesia yang dipimpin Dr.Asep Karsidi dengan anggota Samsul Bahri, F. Heru Widodo dan Hilmi Rafiiq dihadapan para pakar senior teknologi dari Center for Technology and Innovation Studies (CTIS), Rabu, 10 Mei 2023.
Pada awal paparan, Dr.Asep Karsidi menyampaikan bahwa ketersediaan radar cuaca milik BMKG yang semakin lengkap di tanah air memungkinkan pantauan pembentukan awan dan pergerakan awan dapat dilakukan dalam hitungan menit-per-menit.
Dengan demikian, begitu awan mulai nampak terbentuk dengan arah dan kecepatan awan yang sudah terdeteksi, maka pesawat TMC, yang memuat serbuk NaCl, segera terbang menuju sasaran awan dan mulai melaksanakan penyemaian serbuk NaCl pada gumpalan awan tadi.
Usai operasi dan pesawat mendarat kembali maka para ahli terus memantau pergerakan awan dari instrumen radar cuaca.
Tak beberapa lama kemudian, tampak pada monitor radar cuaca gumpalan-gumpalan awan tadi mulai menghilang dan informasi dari lapangan, melalui telepon seluler, dilaporkan bahwa hujan mulai turun.
Ditengah suasana libur Lebaran, Tim TMC BNPB dan Smart Cakrawala Aviation terus bekerja hingga 8 Mei 2023 lalu.
Guna mendapatkan masukan dari para pakar CTIS, Dr.Asep Karsidi memaparkan berbagai hasil Operasi TMC di Riau ini, seperti meningkatnya curah hujan di Provinsi Riau bagian selatan sesuai data Automatic Weather Station (AWS) yang dipasang diberbagai lokasi. Juga, tinggi muka air di lahan gambut menunjukan fluktuasi kenaikan, terutama di Kabupaten Siak dan Rokan Hulu serta Pulau Rupat, mencapai nilai -0.3 hingga -0.2 meter.
Peraturan menetapkan bahwa tinggi muka air di lahan gambut yang aman adalah pada -0.4 m. Dengan demikian, lahan gambut dinilai basah dan aman dari karhutla.
Operasi TMC berhasil pula menurunkan jumlah hotspot dari 66 hot spot pada 23 April menjadi 0 pada 25 April 2023.
DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI
Sumber:
Sentimen: negatif (98.4%)