Sentimen
Positif (100%)
11 Mei 2023 : 23.24
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta, Kuala Lumpur, Bantul

Kasus: covid-19

Pertumbuhan Ekonomi DIY Tertinggi di Jawa, Ini Pendorongnya

11 Mei 2023 : 23.24 Views 1

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Pertumbuhan Ekonomi DIY Tertinggi di Jawa, Ini Pendorongnya

Krjogja.com - BANTUL - Data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat perekonomian DIY triwulan I-2023 terhadap triwulan I-2022 tumbuh sebesar 5,31 persen (y-on-y). Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh transportasi dan pergudangan sebesar 11,45 persen, diikuti jasa keuangan sebesar 10,25 persen, dan penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 8,43 persen.

Dari sisi pengeluaran, Kepala BPS DIY Ir Herum Fjarwati MM sebagaimana keterangan pers yang dikutip dari bps.goid mengatakan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 6,25 persen. Secara y-on-y, pada Triwulan I-2023 pertumbuhan ekonomi DIY tertinggi dibandingkan provinsi lain se-Pulau Jawa. Misalnya Jawa Tengah 5,04 Persen, Jawa Barat 5 Persen, Jawa Timur dan DKI Jakarta 4,95 Persen, lalu Banten 4,68 persen. "Banyaknya kunjungan wisatawan baik domestik maupun wisatawan asing saat liburan awal tahun dan saat liburan sekolah pasca menurunnya kasus Covid-19 turut mendorong geliat perekonomian DIY. Aktivitas pariwisata yang tinggi memberikan multiplier effect terhadap lapangan usaha yang lain, yang pada akhirnya menggerakkan perekonomian DIY," ungkap Herum.

Dia menjelaskan Dibanding triwulan IV-2022 perekonomian DIY tumbuh sebesar 0,76 persen (q-to-q).Lapangan usaha yang tumbuh tinggi adalah pertanian sebesar 40,27 persen, diikuti oleh pertambangan sebesar 4,58 persen dan jasa keuangan sebesar 4,24 persen. Dari sisi pengeluaran, terutama dididorong oleh pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 0,74 persen, dan pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 0,49 persen. Adapun struktur ekonomi DIY triwulan I tahun 2023 didominasi oleh lapangan usaha pertanian dengan kontribusi sebesar 12,27 persen, diikuti oleh industri pengolahan sebesar 11,78 persen, dan informasi dan komunikasi sebesar 10,00 persen.Sementara dari sisi pengeluaran, pengeluaran konsumsi rumah tangga masih mendominasi dengan kontribusi 60,87 persen, diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto 31,66 persen, dan pengeluaran konsumsi pemerintah 12,44 persen.

"Penghapusan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun 2022 memberikan pengaruh positif terhadap mobilitas masyarakat. Animo wisatawan baik domestik maupun mancanegara, untuk berkunjung ke DIY semakin meningkat. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan juga berbengaruh tehadap sektor transpotasi. Di triwulan ini ini, jumlah penumpang tercatat meningkat baik angkutan rel, angkutan darat, maupun angkutan
udara," imbuhnya.

Herum mengayakan Di bulan Februari 2023 juga ada penambahan layanan penerbangan internasional dari Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) menuju Kuala Lumpur, pergi-pulang. Selain sektor transportasi, peningkatan jumlah wisatawan juga berpengaruh positif terhadap sektor jasa keuangan dan penyediaan akomodasi. Volume penukaran mata uang asing menjadi rupiah terpantau meningkat. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel naik signifikan baik untuk hotel berbintang maupun non-bintang.

Herum menambahkan struktur perekonomian DIY di triwulan I tahun 2023 menujukkan kontribusi yang beragam dari setiap kategori atau lapangan usaha. PDRB DIY triwulan ini didominasi oleh 3 (tiga) kategori atau lapangan usaha, di mana kontribusi ketiganya lebih dari sepertiga PDRB DIY. Kontributor terbesar adalah pertanian, sebesar 12,27 persen disusul oleh industri pengolahan sebesar 11,78 persen dan informasi dan komunikasi sebesar 10,00 persen. Berikutnya adalah penyediaan akomodasi dan makan minum 9,73 persen dan konstruksi 8,58 persen.

"Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama di tahun sebelumnya, tidak terlihat adanya pergeseran struktur dari lima kontributor terbesar. Namun jika dilihat dari andil pertumbuhannya, terlihat adanya pergeseran. Tiga kategori yang memberikan andil terbesar pada triwulan I 2022 yaitu pertanian, transportasi dan pergudangan, jasa lainnya. Pada triwulan ini posisinya tergeser oleh informasi dan komunikasi, penyediaan akomodasi dan makan minum, dan industri pengolahan," tandasnya. (*)

Sentimen: positif (100%)