Sentimen
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Dicopot Heru Budi, Dibela Anak Betawi, Ini Sosok Sekda Marullah Matali
Suara.com Jenis Media: News
Suara.com - Ormas Forum Komunikasi Anak betawi (Forkabi) tiba-tiba geram kepada Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Pasalnya Heru baru saja mencopot Marullah Matali dari jabatannya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta.
Ketua Umum Forkabi Abdul Ghoni menyebut masyarakat Betawi kecewa dengan keputusan Heru tersebut. Sebab Marullah merupakan satu-satunya ASN Betawi yang berhasil memperoleh posisi puncak di Pemporv DKI.
Selain itu, lanjut Abdul Ghoni, pencopotan Marullah adalah bentuk sikap Pj Gubernur DKItidak menghargai anak Betawi.
“Saya sebagai putra Betawi dan juga Ketua Umum Forkabi kecewa sama Heru. Heru tidak boleh semena-mena. Harus ada etika. Saya (kami) tersinggung,” ujar Ghoni dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu (4/12/2022).
Baca Juga: Tengah Menunggu Rekomendasi Kemendagri, Heru Budi Bakal Umumkan Sejumlah Kepala SKPD Baru
Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono meminta semua pihak tidak salah paham dengan pengangkatan Marullah Matali menjadi Deputi Gubernur Bidang Kebudayaan dan Pariwisata.
"Perlu saya sampaikan di sini bahwa tugas-tugas pak deputi sangat terhormat, di mana nanti beliau akan membantu saya. Jadi jangan disalahpahamkan bahwa saya membutuhkan Pak Marullah dalam skala yang lebih besar," ujar Heru di Balai Kota Jakarta, Senin (5/12/2022).
Heru menjelaskan tugas khusus yang akan dilaksanakan bersama-sama, di antaranya Jakarta akan menjadi tuan rumah pertemuan gubernur dan wali kota se-Asia Tenggara dalam forum Mayors and Governors Meeting of the ASEAN Capital 2023.
Lantas siapakah Marullah Matali yang begitu dibela oleh ormas Betawi itu? Berikut ulasannya.
Profil Marullah Matali
Baca Juga: Heru Budi Usul Masuk Kantor Jam 8 dan 10 Pagi, Gerindra DKI: Kalau Pulangnya Tidak On Time Sama Saja Macetnya
Marullah Matali merupakan putra asli Betawi kelahiran 27 November 1965. Ia telah bekerja sebagai birokrat di lingkungan Pemprov DKI jakarta sejak 1996.
Sentimen: positif (57.1%)