Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Indonesia, Universitas Sumatera Utara
Kab/Kota: Cipinang
Kasus: HAM, korupsi
Tokoh Terkait
Lisa
Yamitema Laoly
Isu Bisnis Dalam Lapas oleh Anak Menteri Yasonna Laoly Dianggap Selesai? Rocky Gerung Beri Tanggapan Begini..
Gelora.co Jenis Media: News
GELORA.CO - Publik tengah dihebohkan atas pernyataan Tio Pakusadewo yang menyeret nama anak Menteri Yasonna Laoly atas dugaan monopoli bisni di dalam lapas, Selasa (9/5/2023).
Dugaan isu tersebut mencuat usai aktor Tio Pakusadewo menyebut adanya bisnis dan monopoli di dalam penjara yang melibatkan anak menteri.
Aktor senior tersebut diketahui baru saja keluar dari penjara pada tahun 2021 lalu karena terseret kasus kepemilikan ganja. Itu bukan kali pertama Tio Pakusadewo dibui karena kasus yang sama.
Pengalaman keluar masuk penjara ini lah yang membuat Tio Pakusadewo cukup mengenal lembaga permasyarakatan Indonesia.
Tio Pakusadewo secara terang-terangan membongkar bisnis haram di dalam lapas, yang juga menyebut keterlibatan anak Menteri.
Belakangan nama itu tertuju kepada anak Menkumham Yasonna Laoly, Yamitema Laoly.
Tio Pakusadewo bercerita soal adanya sebuah foundation yang berhubungan dengan anak Menteri, di mana belakangan ini diduga nama Yasonna Laoly tertuju.
"Yang menggagas (foundation) bekas napi koruptor, cuman dia pinter lah linknya banyak, terus ada lah dia menggaet salah satu Menteri lah pokoknya," ujarnya "Anaknya Menteri, anaknya apa keponakannya lah aku nggak tahu," ungkapnya. "Siapa om Menterinya?" tanya penasaran Uya Kuya.
"Entar kalau gua sebut, elu repot gua repot," jawab Tio. Aktor peraih Piala Citra ini mengaku bahwa yayasan tersebut yang berkuasa di dalam penjara. "Kayaknya ada beberapa penjara, nggak cuma cipinang," ujarnya.
Soal peran yayasan tersebut, Tio mengaku bahwa membuat peran Napi lebih punya tujuan hidup. "Tapi nggak ngefek ke seluruh Napi, kalau Napi yang setuju ngangguk mau ikut aturan mereka ya nyaman hidupnya, udah lah," ujarnya. Namun, seseorang menyebut siapa anak menteri yang diduga turut campur.
Akun Twitter @PartaiSocmed membeberkan siapa anak menteri itu. Dia adalah Yamitema Laoly, anak dari Yasonna Laoly, Menteri Hukum dan HAM.
Akun Twitter itu menyebutkan bahwa Yamitema Laoly adalah chairman dan co founder dari Jeera Foundation dengan PT Natur Palas Indonesia.
Profil Yamitema Laoly
Anak Menkumham Yasonna Laoly Yamitema Tirtajaya Laoly merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, dari Yasonna Laoly dan Elisye Widya Ketaren.
Tiga saudara lainnya dari Yamitema Laoly yakni Novrida Lisa Isabella Laoly, Fransisca Putri Askari Laoly, dan Jonathan Romy Laoly.
Yamitema Laoly mengikuti jejak ayahnya yang memiliki ketertarikan di bidang hukum, Tema sapaan akrabnya, menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Hukum di Universitas Sumatera Utara (USU).
Yamitema Laoly kemudian melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Sebelumnya, Tema permah terseret kasus dugaan suap bersama Wali Kota Medan nonaktif Dzulmi Eldin.
Ia sempat diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait proyek Dinas PUPR Medan yang diduga dikerjakan perusahaan miliknya, PT Kani Jaya Sentosa, Yamitema menyandang status sebagai Direktur di PT Kani Jaya.
Namun, Yamitema Laoly lepas dari jeratan kasus dugaan korupsi tersebut, hingga tidak menjadi salah satu tersangka.
Selain itu, Yamitema Laoly terlihat kerap kali mendampingi ayahnya dalam acara partai PDI Perjuangan.
Seperti momen pada Kongres V PDI Perjuangan di Bali pada tahun 2019 silam, dari situ juga diketahui bahwa Yamitema Laoly adalah kader partai yang dipimpin oleh Megawati tersebut. Yamitema diketahui masuk ke dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah PDIP Sumatera Utara.
Dugaan keterlibatan bisnis dalam Lapas Dugaan ini mencuat usai aktor Tio Pakusadewo menyebut adanya bisnis dan monopoli di dalam penjara yang melibatkan anak menteri lewat potongan video yang telah diedit.
Adapun dugaan yang menyeret Yamitema Laoly dan perusahaannya PT Natur Palas Indonesia disampaikan oleh pengguna Twitter @PartaiSocmed.
"Yg dimaksud Tio Pakusadewo pada bagian akhir video ini adalah Jeera Foundation dgn perusahaannya PT Natur Palas Indonesia yg memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa Lapas besar, dimana anak Yasonna Laoly jadi Chairman dan Co Founder." cuit @PartaiSocmed.
Lalu apa itu Jeera Foundation? Jeera adalah sebuah program bagi WBP untuk berkolaborasi dengan semua pihak untuk berkarya kreatif dan produktif. Jeera Foundation sudah berdiri sejak 23 Juni 2016 lalu.
Jeera Foundation tidak hanya produksi kopi, namun juga multimedia meliputi pelatihan fotografi, musik, kerajinan kulit seperti pembuatan tas yang dikolaborasi dengan tenun Indonesia, aksesoris tas, lukisan, gelang, dan desain baju yang nantinya dipasarkan ke masyarakat.
Akun @PartaiSocmed mengklaim, Jeera Foundation yang dikelola Yamitema Laoly memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa lapas besar.
Tanggapan Rocky Gerung
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik Rocky Gerung mengungkapkan pernyataan soal isu monopoli bisnis yang diduga dijalan oleh anak Yasonna Laoly Menteri Hukum dan HAM, Yamitema Laoly.
Di mana jurnalis Hersubeno Arief, menyinggung persoalan monopoli bisnis yang diduga dijalankan oleh anak Menteri Hukum dan HAM, menurutnya masalah ini tidak boleh boleh dianggap selesai begitu saja.
"Saya kira beliau musti membentuk tim independen yang melibatkan pihak luar, dengan begitu nama beliau dan anaknya bila tak terlibat kan, bisa dibersihkan," tuturnya yang dilansir dari kanal Youtube Rocky Gerung Official.
Rocky Gerung menyebut bahwa terkait perlunya kejujuran dari seseorang, sehingga tidak perlu sampai menyewa pengacara atau media, untuk menutupi kasus.
"Pesan kita, jangan sewa media massa untuk menutupi kasus, jangan sewa jurnalis untuk meluluhkan seseorang yang koruptor atau potensi menjadi koruptor, jangan sewa lembaga survei untuk mengatur bias psikologi seseorang,' ujar Rocky Gerung.
Menurutnya, bagian-bagian tersebut dididik ke manusia Indonesia yang berprofesi sebagai jurnalis, tiktoker atau profesi lainnya.
"Apa kita nggak bisa menahan diri, walaupun di depan kita ada uang sebanyak apapun untuk memoles seseorang yang wajahnya bopeng karena korupsi? kan itu intinya," ungkapnya. "Indonesia membutuhkan kejujuran, indonesia membutuhkan janji pada konstitusi yaitu keadilan pada rakyat.
Bukan sekedar menyakiti rakyat tapi menyakiti diri sendiri nanti," bebernya. "Di tengah zaman demokrasi kita musti betul-betul tegas korupsi adalah korupsi," tutupnya.
Sentimen: negatif (100%)