Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Mercu Buana
Kab/Kota: Yogyakarta
Kasus: covid-19
Digitalisasi UMKM Berperan Penting dalam Pemulihan Ekonomi
Krjogja.com Jenis Media: News
Widarta MM (foto: riyana ekawati)
Krjogja.com - YOGYA - Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, UMKM Indonesia tengah dihadapkan dengan pertumbuhan bisnis digital yang kian pesat. Tren belanja online yang digemari masyarakat saat ini memaksa para pelaku usaha untuk beradaptasi dengan hal tersebut.
Maka dari itu, digitalisasi UMKM perlu diterapkan agar semua pelaku usaha dapat bertahan dan bersaing dengan UMKM lainnya.
"Digitalisasi membawa pengaruh yang luar biasa terhadap perkembangan suatu bisnis.Dampaknya tidak hanya terlihat dari sisi penjualannya saja, melainkan dari sisi imej bisnis itu sendiri. Digitalisasi membawa pengaruh positif terhadap UMKM. Dampak digitalisasi UMKM yang pertama adalah meraih pasar yang lebih luas,"kata pengamat ekonomi sekaligus dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Widarta MM di Yogyakarta, Selasa (9/5/2023).
Widarta mengatakan, digitalisasi UMKM tidak hanya berpotensi meraup lebih banyak pelanggan, tapi juga membuat usaha UMKM menjadi lebih profesional. Hal ini karena usaha UMKM yang go digital akan dinilai lebih oleh calon pelanggan, terlebih jika usaha tersebut telah ber-website dan media social.
Masyarakat yang telah merasa nyaman berada di ekosistem digital akan menjadikan kegiatan belanja online sebagai kebiasaan yang tak bisa lepas dari hidup mereka. Selain itu dampak dari digitalisasi UMKM berikutnya adalah menekan biaya operasional.
Jadi tidak bisa dipungkiri digitalisasi UMKM akan membuat pertumbuhan UMKM berjalan lebih cepat.
"Bukan tanpa alasan, kecepatan penyebaran informasi serta pemanfaatan platform digital secara maksimal akan mendatangkan lebih banyak pelanggan sehingga potensi penjualan dapat meningkat. Dengan adanya digitalisasi, UMKM menjadi go International, karena keluasan dan kemudahan akses," ungkapnya.
Lebih lanjut Widarta menambahkan, pengalaman Indonesia setiap krisis ekonomi, UMKM selalu menjadi pilar utama dalam usaha pemulihan ekonomi. Misalnya saat krisis ekonomi 1998 dengan krisis moneternya, dollar naik delapan kali lipat, tetapi UMKM tetap bertahan dan bahkan tumbuh karena tidak ketergantungan pada dollar.
Begitu juga dengan pandemi covid-19 awal tahun 2020 hingga saat ini, justru UMKM melejit dengan penjualan online lewat digitalisasi marketingnya.
"Apalagi saat ini UMKM menyumbang sekitar 60 persen dari PDB. Digitalisasi berperan dalam memperluas akses pasar, kemudahan akses bahan baku, memperbaiki pencatatan keuangan dan sebagainya. Semakin banyak UMKM masuk kedalam ekostem digital akan berkorelasi dengan tingginya inklusi keuangan," terangnya. (Ria)
Sentimen: negatif (78%)