Biar Jera, KPK Ingin Narapidana Korupsi Ditempatkan di Nusakambangan
10 Mei 2023 : 09.05
Views 1
Medcom.id Jenis Media: News
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginginkan narapidana kasus rasuah ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan. Tujuannya untuk memaksimalkan efek jera.
"Harapannya kalau penjara bagi koruptor itu di Nusakambangan, itu lebih menakutkan dan menimbulkan efek jera," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 9 Mei 2023.
Ghufron mengatakan keinginan itu masih sebatas wacana. KPK masih melakukan kajian mendalam untuk mengajukan aspirasinya itu lebih jauh.
"Tapi itu di hasil kajian kita," ucap Ghufron.
Dia juga mengatakan KPK masih melakukan pendalaman untuk wacana pemaksimalan efek jera dengan menempatkan narapidana kasus korupsi di Lapas Nusakambangan tersebut. Lembaga Antirasuah menilai penjara biasa tidak efektif untuk menahan koruptor.
"Tentu itu adalah sebuah kajian kalau hanya dipidana penjara di tempat lain mungkin dianggapnya biasa, sehingga perlu dikuatkan untuk lebih menakutkan dan menimbulkan efek jera," ujar Ghufron.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
"Harapannya kalau penjara bagi koruptor itu di Nusakambangan, itu lebih menakutkan dan menimbulkan efek jera," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 9 Mei 2023.
Ghufron mengatakan keinginan itu masih sebatas wacana. KPK masih melakukan kajian mendalam untuk mengajukan aspirasinya itu lebih jauh.
-?
- - - -"Tapi itu di hasil kajian kita," ucap Ghufron.
Dia juga mengatakan KPK masih melakukan pendalaman untuk wacana pemaksimalan efek jera dengan menempatkan narapidana kasus korupsi di Lapas Nusakambangan tersebut. Lembaga Antirasuah menilai penjara biasa tidak efektif untuk menahan koruptor.
"Tentu itu adalah sebuah kajian kalau hanya dipidana penjara di tempat lain mungkin dianggapnya biasa, sehingga perlu dikuatkan untuk lebih menakutkan dan menimbulkan efek jera," ujar Ghufron.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
(END)
Sentimen: negatif (99.9%)