Waketum Partai Demokrat Benny K Harman mewanti-wanti jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak netral, maka seperti mengumandangkan perang. Waketum PAN Viva Yoga Mauladi menyebut, tak ada yang salah jika Presiden berpihak kepada salah satu calon.

"Memang apa masalahnya jika Presiden Jokowi berpihak ke salah satu paslon?" kata Viva Yoga saat dihubungi, Senin (8/5/2023).

"Kan hal itu dijamin oleh UU selama presiden tidak melakukan abuse of power, atau melakukan penyimpangan kekuasaan dengan menggunakan fasilitas negara dan kekuasaan," ucapnya.

-

-

Baginya, presiden tak menghalang-halangi partai politik untuk berkoalisi dan memilih capresnya. Diketahui, koalisi dari Demokrat, PKS, dan Nasdem telah memutuskan mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

"Tetapi kan pak presiden memberikan ruang yang luas dan bebas kepada siapapun untuk maju. Tidak ada larangan dari presiden kepada siapapun untuk berkontestasi," katanya.

Viva Yoga berkelakar bahwa mungkin ada yang khawatir karena mayoritas masyarakat Indonesia puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin.

"Atau mungkin dugaan saya saja, jangan-jangan karena kepuasan publik yang masih tinggi di atas 70% kepada pemerintahan Presiden Jokowi, lalu ada tim-tim sukses yang khawatir atau deg-degan jantungnya, he he he," katanya.

Menurut Viva Yoga, presiden pun mengembang jabatan politik. Sehingga, mau tak mau akan ikut dalam proses politik.

"Jabatan presiden itu jabatan politik dan jabatan publik. Jika bisa soal politik, atau ikut ke dalam proses politik, adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari, sebagai keniscayaan atau taken for granted," katanya.

Baginya, apa yang dilakukan oleh Jokowi selama ini dengan partai-partai koalisi tak melanggar etika.

"Di samping itu, dari sisi etika politik, sikap presiden Jokowi juga tidak ada yang dilanggar jika mesti harus berjalan dan berkomunikasi dengan siapa saja," ucapnya.

Pernyataan Benny K Harman. Simak di halaman selanjutnya.