Jakarta, CNBC Indonesia - Gaung momen perjalanan Natal dan Tahun Baru sudah dimulai. Salah satu angkutan yang menjadi perhatian Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi adalah penyeberangan laut. Ini karena masih banyak pengguna angkutan laut yang masih gagap digital sehingga layanan tiket elektronik belum bisa maksimal. 

"Pelabuhan penyeberangan merupakan salah satu simpul transportasi yang akan mengalami peningkatan intensitas dalam melayani angkutan barang dan penumpang saat Natal dan Tahun Baru," katanya dalam Forum Diskusi Transportasi, Kamis (3/11/22).

Secara khusus, Budi Karya meminta BUMN penyeberangan menggencarkan sosialisasi layanan tiket elektronik di empat pelabuhan utama. Keempat pelabuhan penyeberangan itu adalah Merak Banten, Bakauheni Lampung, Ketapang Banyuwangi dan Gilimanuk Bali.

-

-

Yang menjadi tantangan adalah banyak pengguna angkutan laut yang belum familiar dengan digitalisasi. Padahal, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengungkapkan bahwa dengan digitalisasi dapat terlihat gambaran berapa pengguna jasa yang hadir di hari ini. Sistem online menjadi keniscayaan yang harus dijaga.

"Banyak sekali kejadian kami temui mereka belum punya tiket di pelabuhan, apa udah tau perlu reservasi, dia kehabisan, mau coba-coba aja, padahal harusnya kita minta kerjasama semua pihak terutama pengguna jasa harus punya perilaku yang sama dengan model kereta api atau pesawat, kalau gak ada kapasitas pindah hari atau pindah jam, ini challenging," sebut Ira.

Khusus di lintasan Merak-Bakuheni, ASDP bersama dengan stakeholder terkait akan meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan melakukan strategi di antaranya mengimplementasi skema delaying system (screening) di lima Rest Area Jalan Tol dan tiga Rumah Makan di Jalur arteri.

"Secara keseluruhan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) siap untuk melaksanakan Kegiatan Posko Angkutan Natal 2022 & Tahun Baru 2023 dengan persiapan di antaranya mulai dari aspek keselamatan, operasional, pelayanan, dan e-ticketing system," kata Ira.

Berdasarkan prediksi pemerintah, puncak Natal di tahun ini akan terjadi pada tanggal 24 dan 25 Desember mendatang, sementara puncak tahun baru ada pada tanggal 31 Desember dan 1 Januari 2022. Jumlah masyarakat yang bakal melakukan mobilisasi pun diprediksi bakal mencapai lebih dari 60 juta orang.

"Potensi pergerakan Nasional pada Nataru 2022/2023 adalah 22,4% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 60,6 juta orang. Sementara perjalanan Jabodetabek sebanyak 12,3% atau 7,5 juta orang," kata Direktur Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan (TSDP) Kemenhub Junaidi.

Untuk transportasi laut, di 11 lintas utama seperti Merak Bekahauni, Ketapang-Gilimanuk dan lainnya diprediksi ada 3.080.373 penumpang atau naik 64% dari tahun lalu yang hanya 1.873.379 penumpang. Jumlah kendaraan yang masuk diprediksi bisa mencapai 713.592 kendaraan, atau naik 38% dari tahun lalu di angka 515.582 kendaraan.

[-]

-

Perhatian! Jelang Nataru, Ratusan Ribu Mobil Mulai 'Minggat'
(hsy/hsy)