Malang (beritajatim.com) – Wali Kota Malang, Sutiaji menegaskan bahwa masjid atau tempat ibadah dilarang untuk kegiatan berbau kampanye. Hal ini menyusul heboh penyebaran tabloid berisi pencitraan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Masjid Al-Amin Jalan Pelabuhan Tanjung Perak, Bakalankrajan, Sukun, Kota Malang.

Apalagi tabloid itu, disebarkan kepada jemaah saat menunaikan ibadah salat Jumat, pada (16/9/2022) lalu. “Jadi ini tempat ibadah jangan sampai dibuat untuk kampanye atau sebagainya. Kalau di tempat umum saya kira silakan saja. Kalau di masjid saya akan minta DMI (dewan masjid Indonesia) buat selebaran” ujar Sutiaji, Selasa, (20/9/2022).

Sutiaji menjelaskan, bahaya dari politik jika masuk ke rumah ibadah seperti masjid ataupun lainnya adalah potensi perpecahan antar umat. Sehingga kesakralan masjid sebagai tempat ibadah harus benar-benar dijaga.

“Jangan membawa dan menarik narik urusan yang berbau politik ke tempat ibadah. Walaupun di tempat ibadah, nanti dapat menimbulkan kekacauan umat. Jangan sampai menghilangkan nilai nilai baik yang ada di sana,” ujar Sutiaji.

Hingga saat ini belum diketahui siapa penyebar tabloit tentang Anies Baswedan ini. Tetapi dia dengan tegas menyayangkan oknum penyebar tabloid itu karena membagikan di masjid. “Kami meminta DMI Kota Malang untuk membagikan selebaran anjuran instruksi pada masjid. Agar masjid jangan dijadikan ladang kampanye,” tandas Sutiaji.

Sebelumnya, heboh sebuah tabloid berisikan segudang prestasi dan opini tentang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Akun dengan nama @AkuAtikaFaya bahkan mempostingnya di twitter kemudian viral dengan beragam komentar.

“Kaget di rumah ada tabloid kek gini, isinya cuma tentang @aniesbaswedan. Oalah, taunya suami dapet dari masjid pas Jumat kemarin. Keknya model kampanye lewat masjid di Pilkada DKI kemarin mulai dilakukan. Ini di Malang lo guys, gimana ditempat kalian ada juga kah,” tulis postingan itu. (luc/kun)