Sentimen
Netral (66%)
6 Mei 2023 : 17.13
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, London

Intelijen Inggris kagumi Ketangguhan Kekuatan Angkatan Udara Indonesia

6 Mei 2023 : 17.13 Views 3

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Intelijen Inggris kagumi Ketangguhan Kekuatan Angkatan Udara Indonesia

Krjogja.com - JAKARTA - Angkatan Udara Indonesia menjadi yang terkuat di Asia Tenggara pada era tahun 1960an. bahkan, kekuatan AURI saat itu sulit ditandingi Australia.

Pesawat tempur TNI AU saat itu didominasi oleh jet tempur dari Blok Timur. Mulai MiG-15, MiG-17, MiG-19 sampai yang termutakhir MiG-21. Selain itu, ada pesawat pengebom jarak jauh TU-16 dan TU-16 KS.

Semua kekuatan itu disiapkan untuk perang terbuka melawan Belanda yang enggan menyerahkan Irian Barat. “Negara-negara tetangga pada tahun 1962, belum memiliki pesawat tempur supersonik seperti MiG-21,” tulis Marsekal Muda (Pur) Wisnu Djajengminardo dalam biografinya Kesaksian Kelana Angkasa yang diterbitkan Angkasa Bandung.

Menurut Wisnu, Australia berusaha memodifikasi F-86 milik mereka, tetapi pesawat itu masih transonik. Kemampuan pesawat era Perang Korea itu masih berada di bawah MiG-21.

Baru tahun 1964, AU Australia memiliki jet tempur Mirage III dari Prancis yang merupakan pesawat supersonik. “Sebelum mereka menerima F-111, tahun 1972 Australia dapat pinjaman F-4 Phantom dari USAF,” kata Wisnu.

Namun untuk pesawat pembom jarak jauh, tak ada di angkasa Timur Jauh Asia selain milik Indonesia.

Kekuatan AURI saat itu menjadi perhatian negara-negara Barat. Wisnu mengutip laporan dari Atase Udara Indonesia di London tentang komentar intelijen Inggris.

"Angkatan Udara Indonesia dapat mencari dan menghancurkan target mereka di Asia Tenggara, di mana saja dan kapan pun mereka mau," tulis Wisnu mengutip laporan tersebut.

Konsentrasi kekuatan udara AURI diketahui oleh AS lewat pesawat mata-mata U2. Ada beberapa cerita yang menyebut Indonesia sengaja membiarkan kekuatan militer mereka diintip Blok Barat agar sampai pada Belanda.

Amerika ikut campur tangan menekan Belanda untuk menghentikan konflik bersenjata di Papua. Akhirnya mereka pun mau menyelesaikan masalah Irian Barat melalui jalur perundingan.

Perang udara di langit Irian Barat pun tak pernah terjadi. (*)

Sentimen: netral (66.3%)