Sentimen
Tokoh Terkait
Gubernur Bali Singgung 'Wisatawan Murahan': Paling Makan Nasi Bungkus, Naik Sepeda Motor
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Provinsi Bali, I Wayan Koster mengatakan bahwa pihaknya akan membahas isu mengenai wisatawan mancanegara (wisman) nakal bersama Megawati Soekarnoputri dalam seminar bertajuk Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru.
Ia menyebutkan, Bali akan menerapkan kebijakan untuk menerapkan kuota sehingga tidak ada lagi mass tourism atau pariwisata massal.
"Sistem kuota dalam 100 tahun ke depan ini," tuturnya.
Baca Juga: Jalan Rusak Parah di Lampung Makan Banyak Korban, Warga: 2 Tahunan Lebih, Belum Ada Perbaikan
Menurutnya, penerapan kuota ini untuk mencegah datangnya wisatawan mancanegara yang bermasalah, seperti wisatawan mancanegara yang berkunjung mencari pekerjaan di Bali atau membuka bisnis dengan visa turis karena kehabisan uang ketika berlibur ke Bali.
"Kalau kita biarkan terus, lama-lama ini yang datang ini wisatawan murahan. Paling makan nasi bungkus, naik sepeda motor, sudah begitu melanggar lagi. Terakhir bobol ATM," kata Koster.
Sehingga, lanjut Koster, permasalahan wisatawan asing nakal harus segera dituntaskan secara komprehensif untuk mengatasi keresahan yang dirasakan oleh masyarakat Bali akibat perbuatan para wisman.
Terkait dengan jumlah kuota, pihak Pemerintah Provinsi Bali akan merundingkan dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan seluruh pemangku kepentingan terkait.
Baca Juga: Setelah di Jawa Barat, Perkumpulan Relawan Ganjar-Erick Terus Merapatkan Barisan di Berbagai Provinsi
"Yang akan datang tahun depan, rebutan dari sekarang daftar. Kita ingin menerapkan sistem itu, tetapi berapa jumlahnya nanti kita akan lihat kapasitas, kemudian daya kekuatan, daya dukung kita di Bali," ucap Koster.
Terkait dengan seminar, Koster mengatakan bahwa acara ini akan dihadiri oleh Menteri Bappenas Suharso Monoarfa, Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Wakil Kepala BPIP Karjono, Wamendagri John Wempi Wetipo, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, hingga Dirjen Kementerian Keuangan.
Ia menyebutkan total undangan yang akan hadir sekitar 240 orang untuk membahas Bali ke depannya.***
Sentimen: negatif (98.4%)