Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yogyakarta
Langkah Zig-zag Berebut Prabowo
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Partai politik (parpol) mulai melakukan manuver terbuka sambil menunggu masa pendaftaran capres-cawapres. Golkar dan PKB sepakat membentuk tim pemenangan pilpres kendati beda koalisi. Nampaknya langkah zig-zag menjadi strategi untuk merebut simpati Prabowo.
Pengamat politik, Ujang Komarudin mengakui hal itu. Dia menyebut manuver Golkar-PKB upaya menaikan posisi tawar (bargain) untuk mempengaruhi Gerindra dengan Prabowo Subianto sebagai capres, agar segera menentukan cawapres.
“Itu langkah politik zig-zag politik Golkar-PKB saja agar punya kekuatan, bargaining, atau posisi tawar,” kata Ujang, di Jakarta, Kamis (4/5/2023).
baca juga:Golkar-PKB sejatinya memenuhi syarat mengusung capres-cawapres karena gabungan kursi kedua partai di parlemen lebih dari 20 persen. Persoalannya, kedua partai berada dalam gerbong koalisi yang berbeda, Golkar bersama KIB sedangkan PKB-Gerindra tergabung di KIR.
Ketum Golkar Airlangga Hartarto selepas menggelar halal bi halal bersama Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Rabu (3/5/2023) kemarin, mengungkapkan, membangun koalisi besar membutuhkan jembatan komunikasi. Atas dasar ini Golkar bersama PKB membentuk tim pemenangan pilpres, dan menjadikan kedua partai sebagai koalisi inti.
Menurut Airlangga, siapa capres-cawapres yang ditawarkan dalam penjajakan masih berproses. Sedangkan Imin menyebutkan langkah yang dilakukan PKB, Golkar dan Gerindra merupakan bentuk simulasi menentukan capres-cawapres.
“Apakah Prabowo-Muhaimin, apakah Prabowo-Airlangga, atau Airlangga-Muhaimin. Itu masih proses yang akan kita jalani," kata Imin.
Imin tidak mau menjawab tegas ketika disinggung alasan PKB tidak berkoalisi dengan Golkar saja dan memaksimalkan tim pemenangan yang sudah dibentuk. Dia merasa lebih baik koalisi tidak terdiri atas dua partai.
Menurut Ujang, pernyataan Imin menandakan tim pemenangan yang dibangun Golkar-PKB merupakan alat tekan kepada Gerindra agar segera menentukan cawapres. Namun dia meragukan Imin bakal rela kehilangan posisi cawapres apabila Prabowo memilih Airlangga menjadi pendamping.
“Kelihatannya Golkar dan PKB memainkan kartunya untuk menguji Partai Gerindra. Artinya penentuan cawapres untuk Prabowo menjadi urgen bagi Golkar-PKB,” kata dia.
Politisi Golkar, Nusron Wahid mengakui adanya kemungkinan Golkar-PKB nantinya berkoalisi. Anggota Komisi VI DPR ini menilai semua opsi terbuka sama besarnya. Artinya, bisa saja nantinya penjajakan berakhir dengan dukungan kepada Prabowo.
“Bisa Pak Airlangga atau Pak Muhaimin, gabung dengan Pak Prabowo. Bisa juga berdua (Airlangga-Muhaimin),” kata Nusron.
Pemilu AdemElite Gerindra belum memberi keterangan resmi mengenai langkah mitra koalisi, PKB membentuk tim pemenangan dengan Golkar. Ketua Harian DPP Gerindra, waketum dan wasekjen tidak merespons ketika dihubungi.
Kendati begitu, Ketum Gerindra, Prabowo Subianto meminta para pendukungnya yang berasal dari kalangan purnawirawan menciptakan situasi yang adem pada tahun politik ini. Tidak tegang menuju Pemilu 2024 yang digelar serentak.
"Saudara-saudara, sekarang kita sudah melihat peta dan kita mungkin akan maju sebentar lagi, saya mengajak kita semua, sudahlah kita maju dengan baik, nggak usah terlalu tegang-tegangan," kata Prabowo berbicara di hadapan para purnawirawan TNI dan Polri, di Yogyakarta.
Dia meminta para pihak tidak mudah diprovokasi maupun menjelek-jelekkan pihak manapun. Malahan Prabowo menganggap sosok yang digadang-gadang sebagai capres seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan merupakan putra terbaik bangsa.
"Kita sudah lihat sekarang mungkin pasangan yang dicalonkan, Mas Ganjar Pranowo dan Mas Anies Baswedan. Keduanya adalah putra terbaik Indonesia juga," ujarnya.[]
Sentimen: netral (64%)