Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tiongkok, Indramayu
Tokoh Terkait
Dari Mana Ponpes Al-Zaytun Dapat Duit Segitu Banyak sampai Bikin Curiga ?
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA – Kolumnis kondang Dahlan Iskan ungkap asal duit yang didapat Ponpes Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat.
Seperti diketahui, Ponpes Al-Zaytun berdiri megah dengan bangunan spektakuler dan berkembang dengan sangat pesat.
Dahlan Iskan pun berkesempatan berbincang dengan pimpinan tertinggi Ponpes Al-Zaytun, Syekh Panji Gumilang.
Hasil perbincangan itu kemudian dituangkan dalam tulisannya berjudul ‘Memulai Hidup’, yang tayang pada Kamis (4/5/2023), sebagaimana dikutip pojoksatu.id.
Dikutip dari laman resminya, Ponpes Al Zaytun memiliki total luas lahan mencapai 1.200 hektar.
Sementara sarana dan fasilitas pendidikan sampai berbagai gedungnya yang tinggi dan luas seta masjidnya yang megah, berdiri di atas lahan seluas 200 hektar.
- Terungkap Sejarah Syekh Panji Gumilang Namakan Ponpes Al-Zaytun, Anda Pasti tak Menduga
Itu termasuk dengan sarana dan fasilitas pendukung lainnya dan sarana olahraga.
Menurut Dahlan Iskan, hal itu tentu saja membuat banyak pihak bertanya-tanya dengan nada miring, dari mana Syekh Panji Gumilang bisa punya uang segitu banyaknya.
“Bisa membeli tanah 1.200 hektare, membangun pesantren seluas 200 hektare, dengan bangunan-bangunan yang begitu mentereng,” tulisnya.
Mantan Menteri BUMN itu lantas mengungkap salah satu sumber pemasukan cukup besar Ponpes Al-Zaytun.
Salah satunya yakni dari para santrinya yang kini berjumlah total 15.000 santri.
Namun untuk bisa mengikuti pendidikan serba modern dan berstandar internasional di Ponpes Al-Zaytun, harus ditebus dengan biaya yang cukup besar pula.
- Memulai Hidup
“Al-Zaytun kini memiliki sekitar 15.000 santri. Uang sekolahnya USD 3 ribu. Yakni untuk sekolah di Al-Zaytun 6 tahun. Sejak tamat SD sampai lulus SMA. Bayar di depan,” tulis Dahlan Iskan.
Di Ponpes Al-Zaytun juga memiliki aturan ketat dan disiplin sangat tinggi seperti di Ponpes Gontor. Bukan hanya untuk santri, tapi juga para pengunjung.
Sementara penguasan bahasa Arab dan bahasa Inggris juga dipentingkan serta lulus ujian 100 persen.
“Saya masih ingin santri harus menguasai bahasa Mandarin. Tapi belum ada guru-gurunya,” ujar Syekh Panji Gumilang.
“Saya harus kirim dulu orang-orang untuk belajar di sana (Tiongkok),” katanya.
Di sisi lain, Dahlan Iskan juga mengungkap bahwa Syeckh Panji Gumilang juga pandai dalam hal bisnis.
- Zaytun Simanullang
Disebutkan, Syech saat ini sudah memulai membangun sebuah galangan kapal.
“PT Pelabuhan Samudra Biru. Dari nol. Galangan kapal, saat ini, adalah bisnis yang terlaris: antre untuk bisa membeli kapal baru, sangat panjang,” ungkap dia.
Disebutkan galangan kapal milik Syech Panji Gumilang itu terletak di pantau utara Indramayu, tepatnya di Pantai Eratan Kulon dan tidak jauh dari jalan raya Pantura.
“Di situ alat-alat berat lagi bekerja. Tahap pertama akan membangun 12 kapal. Yakni kapal nelayan ukuran besar. Dari kayu,” bebernya.
Dahlan juga menyebut bahwa kawasan itu sepertinya akan terus dikembangkan menjadi galangan besar.
“Orang setempat mengenal lokasi itu sebagai Pantai Darussalam. Itu karena pernah ada pesantren Darussalam di dekat situ. Lalu ada masalah keluarga. Tidak berlanjut,” kata dia. (guruh/pojoksatu)
Konten berita menarik lainnya dari Pojoksatu.id bisa dibaca melalui Google News
Sentimen: positif (98.3%)